Chapter 45 - Pemandangan Memalukan

"Bisakah kau menunggu sebentar?, aku ingin menyelesaikan ini terlebih dahulu" Ucapnya, bahkan tanpa melirikku lebih dari dua detik.

Dia hanya fokus pada 'bisnis' yang ia lakukan sekarang.

Apa ini? Aku terkejut, bagaimana ada orang tidak punya rasa malu seperti ini di dunia.

Pemandangan di dalam ruang nomor 7, membuatku ingin segera keluar sambil membanting pintu.

Seorang Elves dengan warna mata dan rambut berwarna emas dengan wajah merah menggoyangkan pinggulnya maju dan mundur secara bergantian, di depannya seorang wanita telanjang sedang menungging menghadap dinding, terus berteriak merintih.

Aku dengar Elves tidak terlalu tertarik dengan seks, dan selama aku di dunia ini, aku tidak pernah menemukan ada yang salah dengar pernyataan tersebut, tapi apa-apaan ini?

Mengabaikan tentang ras, malam ini akan ada operasi rahasia, dan sini kami hendak melakukan diskusi tentang pembayaran atas informasiku.

Tapi apaan ini? Ini berlebihan bukan ? bagaimana bisa menunjukkan adegan seperti tanpa rasa malu dan memperlakukannya seperti sedang makan siang.

Kecuali aku semua orang di ruangan ini adalah orang aneh, termasuk pelayan lelaki yang sedang berdiri seperti patung di dekat pintu, dia pasti adalah pelayan yang di kirimkan untuk melayani Luuber sebagai pelanggan VIP.

Secara otomatis dia pasti sudah sejak di ruangan ini, tapi yang paling tidak kumengerti adalah bagaimana dia masih bisa mempertahankan pokerface saat melihat pemandangan seperti ini.

Lupakan saja, Lupakan saja, bukannya aku peduli dengannya sejak awal, tapi untuk saat ini aku berniat untuk membuatnya tetap di sini, aku membutuh kan sesuatu untuk mengalihkan perhatian dari para bintang AV yang sedang bersenang-senang di belakang, dan kebetulan pelayan dengan pokerface ini adalah object yang cocok.

Aku tidak tahu apa maksud Luuber menontonkan adegan seperti ini, jadi dari pada bertingkah seperti seseorang yang merasa jijik dan pergi keluar, tidak masalah tetap di dalam ruangan dengan perhatian yang ter alihkan.

Sambil menunggu, aku mencoba permainan 'memecahkan poker face' kepada pelayan, tapi bahkan setelah mencoba berkali-kali ekspresi pelayan tidak berubah sedikit pun.

Aku sebenarnya tidak berharap banyak, seseorang yang masih bisa memasang pokerface dengan adegan seperti yang sedang terjadi di belakang, tidak mungkin akan runtuh hanya dengan lelucon kecil.

Tetap saja rasa kekalahan ini, telah membuat suasana hatiku semakin memburuk.

Untungnya dalam prosesnya, 'bisnis' Luuber juga telah selesai, ia kemudian segera mengusir 2 orang yang lainnya dan masuk dalam bisnis yang sebenarnya.

**************

Di luar pintu nomor 07 Boled masih dengan setia menunggu tuannya, pelanggan VIP yang seharusnya ia layani.

Boled sudah lama bekerja di pelelangan gelap seperti ini, karena itu ia memiliki banyak pengalaman.

Dalam hal ini, sebelumnya ketika ia menemui pelanggan VIP dengan wajah asing ia sudah curiga, lagi pula pelanggan VIP biasanya diambil dari pelanggan yang telah banyak memberikan banyak kontribusi, karena itu sebagian besar dari mereka adalah pelanggan Lama yang memberikan kontribusi sedikit demi sedikit.

Bahkan jika seorang melakukan kontribusi besar 1 kali, pasti orang tersebut adalah tiran yang sudah banyak bersentuhan dengan dunia bawah.

Jangan memandangnya seperti ini, Boled sebenarnya adalah salah satu anggota pemberontakan yang bertujuan untuk mengembalikan kejayaan manusia, dia sudah menghafal 70% tiran dari masing-masing negara.

Tapi tidak ada satu pun wajah dari tiran-tiran tersebut yang mirip dengan pelanggan ini.

Apa yang membuatnya lebih curiga adalah kode yang pelanggan ini gunakan, kode yang di digunakan adalah kode yang baru diresmikan 3 hari yang lalu, kode ini masih dalam tahap percobaan sihir tertentu, seharusnya saat ini masih belum banyak yang mau menggunakannya.

Tentu masih banyak faktor lain yang mungkin tidak ia lihat, dunia ini begitu luas ada banyak tiran tersembunyi yang tidak bisa dia gali oleh organisasinya, bagaimana jika pelanggan ini memiliki hubungan dengan rantai atas pelelangan? Jika melihatnya seperti itu tidak aneh jika pelanggan ini bisa mendapat kode lebih cepat, karena alasan-alasan ini Boled memutuskan untuk menunggu meski memiliki kecurigaan.

Bahkan ketika pelanggan tersebut memintanya untuk tetap di luar ia masih tidak mengambil tindakan, memang jika di gabungkan dengan tindakan kode VIP sebelumnya kecurigaan akan menjadi lebih besar, tapi bisa juga terjadi untuk sebaliknya.

Jika pelanggan ini benar-benar predator besar, normal untuk memiliki bisnis rahasia yang tidak ingin orang lain tahu.

Sekali lagi Boled hanya mengambil sikap menunggu dan mengamati, mencoba menahan diri.

Beberapa menit kemudian pintu ruang 07 kembali terbuka, tapi yang keluar bukan pelanggan yang ia harapkan, seorang pria yang mengenakan pakaian yang sama dengan dirinya keluar dari balik pintu.

Seorang wanita dengan hanya kain yang menutupi bagian vitalnya, menyusul di belakangnya.

Boled mengenal kedua orang tersebut, terutama pelayan yang memiliki wajah poker face. Dia adalah juniornya yang telah latih di pelelangan ini.

Apakah  pelanggan di dalam juga memintanya keluar? Boled memutuskan untuk bertanya.

"Muntul apa yang ..."

"Pffft"

Saat hendak bertanya Muntul tiba-tiba tertawa.

"???"

Hey, Apa yang terjadi? Kenapa dia tertawa.

Tapi bahkan tanpa membiarkan Boled bertanya apa yang terjadi, muntul segera berlari pergi.

"Muntul, mau kemana?"

"Toilet"

"?"

Boled tidak mengerti apa yang terjadi, tapi ia tahu karena tidak adanya orang yang mengawasi di dalam ruangan ia selanjutnya harus melakukan prosedur cadangan.

Ia kemudian meminta gadis yang telanjang untuk pergi ke kantor keamanan.

"Hey, pergi ke pusat keamanan, dan katakan pada mereka untuk melakukan pengawasan di ruang VIP nomor 07"

*************

Tentu baik Alan ataupun pemerintah di sini juga tahu pasti akan ada Alan pemantauan di ruangan ini, bagaimanapun juga pelelangan gelap memiliki sejarah yang panjang, meski sudah di tutup beberapa kali pasti akan muncul lagi di tempat lain, mereka akan selalu belajar dari kegagalan sebelumnya dan memperbaiki system keamanan mereka.

Tapi masalahnya ia tidak tahu jenis pemantauan apa yang ada di pelelangan ini.

Menurut sepengetahuan Alan, tingkat sihir di sini tidak terlalu maju, tingkat tertinggi yang dapat di capai oleh penduduk dunia ini hanya pada tingkat Legenda, tidak ada satu pun dewa di dunia ini.

System Hewan peliharaan dan sejenisnya lebih terbelakang di sini, teknologi? Tidak perlu menyebutkan tentang itu.

Alan mencoba menebak apa jenis pemantauan yang ada di pelelangan gelap, menguping (suara)? Atau hanya sekedar rekaman tanpa suara? atau mungkin keduanya seperti bagaimana cctv bekerja ?"

Apa pun itu tidak masalah, lagi pula Alan sudah memperingatkan pihak pemerintah untuk menggunakan 'kalimat pengganti' dalam percakapan.

Setelah mereka berdua pergi, Alan duduk di kursi yang berseberangan dengan Luuber dan memulai diskusi.

"Langsung saja Luuber, apakah kau menemukan barang yang kuminta?"

Aku menyebutnya barang, tapi sebenarnya untuk mengkonfirmasikan keberadaan orang tertentu di pelelangan ini.

"Tak perlu terburu-buru seperti itu Sedhulur, pertama-tama buka dokumen yang ada di atas meja itu dulu"

Meski Alan tidak mengerti, Alan tetap menurut mengambil dokumen dan mengeluarkan isinya.

Di dalamnya ada informasi dari orang yang Alan cari beserta teman-temannya.

Alan langsung merasa curiga, mungkin kah mereka salah paham?

Memang benar orang-orang yang ada di daftar ini adalah orang yang Alan cari tapi ia tidak meminta informasi tentang mereka, Alan telah meminta pemerintah untuk mencari tahu 'dia' ada di pelelangan ini atau tidak, dan diruang mana 'dia'.

Alan yakin pemerintah pasti sudah membuat penyelidikan menyeluruh tentang pelelangan sebelum razia, termasuk juga orang-orang yang ada di ruang VIP.

Sebagai orang luar Alan tidak memiliki kekuasaan seperti itu,  jadi Alan membuat pertukaran dan meminta bantuan mereka.

Alan segera menatap Luuber untuk meminta penjelasan.