"Oke kita setuju tidak ada kontak fisik, ini lebih baik, agar ketika lahir dia memiliki status..?" ucap Red dia tidak ingin anak yang terlahir seperti dirinya tidak mengenal kedua orang tuanya.
Hidup tanpa mana orang tua itu begitu menyakitkan, dia selalu melihat beberapa orang keluarga yang datang ke panti asuhan tempo hari, memilih diantara mereka untuk menjadi anak angkatnya, perasaan seperti itu sungguh menyakitkan berharap seseorang menganggap mereka adalah putra atau Putri mereka, Red tidak ingin anaknya merasakan tidak memiliki keluarga yang utuh, kali ini dia berfikiran sangat logis, demi calon anaknya yang belum lahir ini.
Sementara Ibu mertuanya yang begitu membencinya kini hilang kewarasannya berada di sebuah kamar di rumah sakit jiwa, semua ego dan ambisi nya sudah tidak berarti kini, Tuhan telah mengambil beban pikirannya dengan membuatnya lupa segalanya.
