Tanpa sadar dia menghentikan sebuah taksi padahal dia membawa mobilnya di parkiran, dia terlalu terburu-buru dengan kabar yang diberikan pelayannya.
"tolong antarkan saya ke alamat ini cepat..!"
"baik Tuan.."
Tuan Howard pun bergegas kembali ke rumahnya dengan rasa kekhawatiran yang besar, sebab kepala pelayannya berkata bahwa istrinya dalam keadaan stress, sebentar mengamuk dan sebentar tertawa, dia berharap istrinya tidak kehilangan kewarasannya, jauh di lubuk hatinya ini bukan kesalahan Estrella, sebab istrinya tidak bisa mengendalikan emosinya atau menerima keadaan, semua ini adalah salah Ayahnya, mendiang senator kota ini.
"Estrella apalagi yang kau lakukan..? tidak bisakah kau tenang sedikit..? sampai kapan kau melakukan ini padaku..?" benak Tuan Howard.