setelah itu sang ayah pun keluar dari kamar Estrella, yang masih menerima panggilan telepon seseorang sebagai seorang Senator ia terlalu sibuk mengurusi kota ini, dering ponselnya sangat sering berbunyi, Apalagi telepon rumahnya, sang Senator begitu sibuk mengurusi kota ini, ia tidak punya waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan Putri satu-satunya, apalagi menemani istrinya.
" Ya Tuhan kumohon jangan biarkan ini menjadi pernikahan paksa seperti pernikahan sahabatku..?" Munajat Estrella ia tidak ingin kedatangan rekan bisnis sang Ayah itu hanya untuk menjodohkannya.
Tak lama kemudian Ibunya datang ke kamarnya membawakan camilan hanya untuk berbicara dengan putri satu-satunya ini.
