"APA MAKSUDMU TIDAK BISA? APAKAH KARENA SAKIT?" Tanya Ella yang emosi itu.
"Bukan begitu! Memang sakit... tetapi ada yang lebih menyakitkan.." kata Liana.
"APA MAKSUDMU? AKAN LEBIH MENYAKITKAN JIKA KITA BIARKAN KRISTAL INI TERNODAI DAN PERDAMAIAN TIDAK AKAN PERNAH DATANG!" Bantah Ella.
"Tenanglah, Ella, jangan marah seperti itu." Kata Aira berusaha menenangkan Ella.
"BUKAN BEGITU!" Bantah Liana.
Reese terkejut, baru kali ini Liana berteriak.
Liana menghela nafasnya dalam-dalam. Ia melakukan itu berkali-kali.
"Bukan begitu.." kata Liana dengan suara yang lebih kecil.
"Kita dengarkan dia dahulu.." kata Aira.
"Tapi, jika kita dengarkan dia, nanti tanpa disadari, kristal bisa ternodai sepenuhnya dan kita semua binasa!" Kata Ella.
"Reese." Panggil Aira dengan cepat.
"Apa?" Tanya Reese.
"Jaga sekeliling kita dahulu, biarkan kita dengarkan Liana." Kata Aira.
"Aaah... baiklah." Kata Reese.
Reese menjaga sekelilingnya.
.
.
"Ada apa Liana?" Tanya Aira.
"Sepertinya... memurnikan kristal itu.. tidak akan membawa perdamaian. Aku paham sekarang." Kata Liana.
"PEMIKIRAN MACAM APA ITU? SUDAH JELAS ITU SALAH!" Bantah Ella.
"Aku paham! Jika kita memurnikannya... tidak semuanya akan bahagia.." kata Liana.
"APA ITU? TENTU PIHAK LIGHTNESS AKAN BERBAHAGIA DAN DARKNESS AKAN BERSEDIH KARENA MEREKA BINASA!" Bantah Ella lagi.
"Bukan begitu... jika... jika.. JIKA KITA MURNIKAN... KAK GREISY AKAN SENDIRIAN, KARENA KITA SEMUA AKAN MATI, KAK DALBERT JUGA, DAN JUGA.. KAK GAVIN.. MEREKA MATI DAN KAK GREISY AKAN SENDIRIAN!" Kata Liana sambil menangis.
"LALU MENGORBANKAN KEBAHAGIAAN SESEORANG UNTUK KEBAHAGIAAN BERSAMA ITU LEBIH BAIK KAN? KAMU EGOIS SEKALI!" Bantah Ella.
"TIDAK BEGITU! JIKA ITU TERJADI... PERANG TIDAK AKAN PERNAH SELESAI! KAMU TIDAK PAHAM! KEGELAPAN HATI KAK GREISY KARENA KESEPIAN ITULAH YANG AKAN MEMBANGUN PIHAK DARKNESS YANG BARU! DAN JUGA PASTI AKAN ADA BANYAK ORANG YANG TIDAK SETUJU DENGAN HAL INI! DAN APAKAH KAMU PERNAH TAHU, JIKA KRISTAL INI PERNAH DINODAI DAN DIMURNIKAN SEBANYAK 10 KALI! DAN BUKTINYA, MANA PERDAMAIAN? TETAP SAJA ADA PERANG! TIDAK ADA PERDAMAIAN!" Balas Liana dengan suara yang lebih keras.
Liana menghela napasnya dalam-dalam lagi.
"ITU ARTINYA KAK GREISY MEMILIKI HATI YANG LEMAH, YANG DENGAN MUDAH TERGODA OLEH KEGELAPAN!" Balas Ella.
"LEMAH?! TIDAKKAH SEMUA ORANG JUGA BEGITU, JIKA DITINGGALKAN OLEH ORANG YANG MEREKA KASIHI?! MUNGKIN AKU TIDAK TAHU RASANYA, TETAPI BEBERAPA ORANG PASTI TAHU AKAN SAKITNYA ITU!" Balas Liana.
Ella pun terkejut, ia mengingat akan ibunya yang meninggal karena sakit. Ibunya tidak berhasil diselamatkan akibat penahanan Joyfull Priest, yang menjadi dokter terbesar di kota itu.
Liana menghela napasnya dalam-dalam lagi.
"Lalu.. kita harus apa jika tidak memurnikannya?" Tanya Ella secara tiba-tiba.
"Aku tidak tahu... tetapi... tadi aku melihat, saat Calmness Wizard dan Greisy menembakkan sebuah bola sihir Darkness dan Lightness. Saat kedua bola itu saling bertemu, mereka meledak dan muncul warna pelangi." Kata Liana.
"Jadi, maksudmu.." kata Aira.
"ITU MUSTAHIL!" Bantah Ella.
"JIKA MEMPERSATUKAN DARKNESS DAN LIGHTNESS, SUATU SAAT MEREKA AKAN TERPECAH LAGI! MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA DIPERSATUKAN!" Bantah Ella lagi.
"TAPI BAGAIMANA DENGAN KAK GAVIN?! DIA ADALAH HASIL DARI PERSATUAN DARKNESS DAN LIGHTNESS!" Bantah Liana lagi.
Ella berhenti membantah.
"Jika Darkness dan Lightness tidak pernah bisa dipersatukan, kak Gavin pasti akan mati sejak lama." Jawab Aira.
"Benar... dan juga sebenarnya, Darkness dan Lightness terpecah karena kesalahpahaman saja. Karena itu, ayo kita coba. Jika itu gagal, kita akan murnikan saja." Kata Liana.
Ella pun akhirnya setuju.