CHAPTER 1 PERMULAAN
Pada suatu malam yang dingin dan sunyi seperti biasa aku sedang memasak jan kira aku tidak bisa memasak hekm. Pada saat itu aku menunggu paman ku yang pulang dari kerjanya ya dia slalu pulang larut sih namun pada malam ini malam tersuram yang pernah kulalui aku, lalu saat aku selesai memasak paman ku pu tak kunjung pulang aku menelfonya namun tak kunjung diangkat nya aku pun mulai khawatir, pada saat kekhawatiran ku memuncak pada saat itu pula ada ketokan pintu yang memecah semua kekhawatiran itu aku denagn cepat membuka nya dan pada saat itu pula paman ku masuk dengan baju yang sudah basah karena darah yang menyelimuti nya dan sebilah katana ditangan kanannya mendorong ku untuk cepat masuk dan menutup pintu pada saat itu aku tak sempat untuj syok karena paman ku langsung membawa ku pergi ke gudang yang dulu menjadi tempat penyimpanan warisan ayahku lalu pamannku berkata "ini sudah waktunya zero kamu harus bisa" ia pun mengambil kotak yang dulu pernah ku bukan bersama sahabat ku aku pun bertanya siap untuk apa paman, lalu seketika dada paman pun di tertembus dengan sebilah pedang panjang darah nya pun bercucuran memenuhi ruangan dan menyelimuti tubuhku, lalu paman ku pun tergeletakn di tengah ruangan dengan tubuh yang sudah bolong dan kehabisan darah aku sangat syok pada saat itu lalu orang yang menusuk menendang paman ke arah ku dan tanpa berpikir aku menahan nya dan tiba-tiba paman ku masih hidup untuk mengatakan kata-kata terakhirnya dan memberikan warisan nya dan warisan ayahku kepadaku ia berkata"zero warisan mata yin dan yang ini kuberikan kepadamu dan didapam kotak itu terdapat buku pelajarilah di situ semua kesaktian ayahmu ada disana " lalu mata paman ku berubah menjadi putih dan ada cahaya yang masuk ke mata ku dari matanya paman ku rasa nya saat itu sangat sakit namun aku tidak tahu orang yang baru saja menghunuskan pedangnya hanya melihat dan menunggu dan setelah paman ku selesai mewariskan matanya ia memberikan kunci emas untuk membuka kotak warisan ayah ku lalu setelah itu ia pergi tuk slamanya."Hei bocah sampai kapan kau akan menagisi kepergiannya cepat ambil senjata mu dan lawan aku"kata itu keluar dari orang yang membunuh paman ku, sontak aku pun menatap nya dengan tatapan penuh emosi dan balas dendam tapi aku tak tahu karena balasan daru tatapan ku adalah air mata dari orang tersebut, lalu ia mendatangi ku dan menotok dahi pada saat itu aku merasakan ada suatu energi yang besar masuk kedalam diri ku setelah itu dia pergi dan mengatakan "maaf zero ini hanya perintah" aku pun terkejut karena dia menyebutkan namaku walaupun kami baru bertemu, setelah itu pun aku pingsan dang tak sadarkan diri.
TERIMAKSIH TELAH MEMBACA EPISODE PROLOG PADA NOVEL LEGENDARY OF ZERO
DITUNGGU UPDATE BERIKUTNYA SETIAP JAM 16.30 UNTUK MENEMANI NGABUBURIT KALIAN.