Chereads / Legendary Of Zero / Chapter 6 - CHAPTER 5 HARI PERTAMA

Chapter 6 - CHAPTER 5 HARI PERTAMA

Kemudian aku dan sahabat ku pun sampai di tempat tujuan saat pertama kali melihat gerbangnya kukira utu tempat terbengkalai karena sangat kumuh dan berantakan, aku pun bertanya kepada jimmy "apa ini apakah kau bercanda dengan ku, ku harap kau tidak sedang membuat lelucon karena ini tidak lucu",jimmy pun langsung mengambil formulir dari dalam tas ku dan memasukan nya kedalam kotak surat yang ada disamping gerbang itu, lalu pasti kalian tidak percaya karena tiba-tiba ada lorong bawah tanah menuju kebawah di dekat kotak surat tersebut ,lalu jimmy berkata kepadaku "lelucon yang Bagus kan sambil menyeringai kepada ku ",aku hanya bisa tersipu malu, lalu setelah itu kami berpamitan dengan sekertaris paman ku dan saat aku ingin masuk kedalam lorong itu bersama sekertaris paman ku pun memberikan semacam liontin bewarna ungu yang mengkilap aku pun bertanya " apa ini " dia pun menjawab " itu adalah senjata yang sering paman mu pakai itu adalah 10.000 perwujudan senjata tempur,kau pastu bertanya" apa ini , ini adalah liontin yang bisa berubah menjadi senjata apapun dan bisa berubah jika kau memikirkan nya dengan sangat fokus senjata apa yang kau inginkan, setelah sampai disana coba kau gunakan" aku pun berterimakasih kepadanya dan segera menyusul jimmy dan dea sambil melambaikan tangan kepada sekertaris paman ku. Lalu setelah menyusuri lorong panjang dan gelap ini kami pun sampai disana dan aku melihat sebuah gerbang besar dengan penjaga berwujud rubah membawa sabit yang sangat panjang yang seperti miliknya malaikat pencabut nyawa, aku pun terkejut dan berlari ke belakang jimmy, jimmy pun berkata"tidak perlu takut melewati nya sangat mudah kau hanya perlu memberikan identitas atau formulir agar bisa melewati roh rubah itu ,jimmy pun menyertakan kartu identitas nya dan formulir miliku, lalu kami bisa melewati roh rubah itu dan masuk ke gerbang itu, Dan apa kalian tau pertama kali melihat sekolah ini aku sangat terpukau dengan semua bangunan nya seperti di film-film saja dan aku berjalan mengikuti jimmy dan dea banyak yant menyapa mereka lalu aku pun bertanya kepada dea "kemana kita akan pergi? " , dea pun menjawab "kita akan kesekolah dan memeberikan formulir sekalian test untuk mu zero" aku oun terkejut "test??? " ,jimmy pun menyaut " tenang saja test ini hanya untuk mengujimu apakah kamu sudah bisa mendapatkan soul apa belum" aku pun bertanya kembali kepada jimmy " apa itu soul?", jimmy pun menjawab" itu adalah senjata yang memiliki roh didalamnya" tak lama kemudian setelah mengerti sampailah di sekolah itu di sekolah itu dan ada penjaga keamanannya dan bertanya kepada kami "ehh ada jimmy dan dea mau ngapain dek dan ngomong-ngomong yang dibelakang itu anak baru ya? " ,jimmy pun menjawabnya "kami kesini mau mengantarnya mendaftar dan sekalian test", aku pun menyaut " iya perkenalkan namaku zero kali paman? " penjaga itu pun menjawab " ah zero ya perkenalkan juga nama ku dante, dan silahkan lanjutkan, dan untuk dek zero semoga beruntung." kami pun melanjutkan berjalan menuju kepala sekolah dan sesampainya di depan ruang kepala sekolah entah kenapa suasananya mencekam dea dan jimmy nampak berubah menjadi mode serius, jimmy pun mengetuk pintu kepala sekolah, dan dari dalam terdengar suara " masuklah tidak kukunci " dan disaat itu lah aku bisa merasakan aura membunuh milik dea dan jimmy saat membuka pintu tiba-tiba ada orang yang meremas susunya dea dan saat itu lah aku baru rau kalo ukuran susu nya dea 42 lebih, tak sempat berimajinasi jimmy melayang kan tinju nya keraha pria tinggi itu dan aku pun langsung menendang kaki nya agar terjatuh inginku sih begitu namun saat sedikit lagi mengenai kaki nya dia menghilang sangat cepat dengan kabut hitam menyelimutinya lalu tiba-tiba dia sudah duduk di meja besar yang bertuliskan kepala sekolah dan ia berkata " reflek yang lumayan Bagus anak baru tapi aku jugak tahu bahwa kau tadi di waktu yang singkat itu betfikir keras untuk menebak berapa ukuran bh nya dea kan" dia melihat ku dengan tatapan penuh semangat, aku pun langsung membantah perkataan nya " enak saja paman mungkin itu malah pikiran paman saja, dia pun tertawa dengan sangat keras setelah aku membantah perkataan nya dan dia berkata " aku suka semangat dan otak mesum mu nak hahaha " , muka ku pun memerah karena menahan malu. Setelah itu jimmy dengan wajah agak sedikit kesal langsung menyela " bagaiman kalu sekarang kita langsung pada intinya pak kepala sekolah. " aku pun kaget bahwa orang mesum itu adalah kepala sekolah , pak kepala sekolah pun menatap jimmy dan berkata" itu lah yang kusuka dari ku jimmy jadi mana formulur si anak baru ini " lalu jimmy pun memberi formulir ku kepada kepala sekolah itu lalu kepala sekolah itu membakar formulir tersebut dan berteriak " selamat zero kau diterima di sekolah ini selamat menghabiskan waktu di sekolah ini. " jimmy dan dea pun langsung menarik ku dan meminta kunci kamar ku kepada kepala sekolah dan kepala sekolah itu memberikan kepadaku yan berbentuk kartu identitas serta kunci kamar dan berkata " simpan ini baik-baik " kami pun pergi dan berpisah karena asrama cowok dan cewek berbeda setelah sampai di kamar ku jimmy berkata "istirahat lah besok kau akan pergi membeli kebutuhan mu. "Lalu dia meninggal kan ku, lau aku pun masuk kekamarku dengan cara menggesekkan kartu identitas itu pada tempat yant disediakan, aku pun memasuki kamar ku dan dilamanya tidak terlalu aneh hanya ada satu buah kasur meja dan kursi belajar lalu lemari dan kamar mandi. Aku pun langsung rebahan di kasur dikamar ku dan membayangkan masa-damai ku di sekolah ini, lalu pada malam itu aku tak bisa tertidur dan mencoba liontin yang diberikan sekertaris paman ku dan saat itu aku membayangkan beberapa senjata dan itu benar-benar berhasil lali saat itu aku melatih beberapa mantra dari buku ayahku melatih mantra seorang,pertahanan,dan penyembuh sampai ahkirnya aku kelelahan dan tertidur di kasurku.

TERIMAKSIH TELAH MEMBACA EPISODE PROLOG PADA NOVEL LEGENDARY OF ZERO

DITUNGGU UPDATE BERIKUTNYA SETIAP JAM 16.30 UNTUK MENEMANI NGABUBURIT KALIAN.