Utsman bin Affan
Pemilik Dua Cahaya
Abu Lahab, paman Muhammad yang juga besan beliau berubah sikap setelah keponakannya diangkat menjadi utusan Allah. Sebelumnya sangat menyayangi kini menjadi sangat memusuhi Rasulullah. Demi memuaskan kebenciannya, Abu Lahab menyuruh kedua putranya, Utbah dan Utaibah menceraikan masing-masing, Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Sebenarnya, Utsman sudah menaruh hati kepada Ruqayyah sudah lama. Namun sayang Ruqayyah sudah lebih dahulu dilamar Utbah. Utsman tidak ingin kehilangan kesempatan lagi. Dia menghadap Rasulullah untuk melamar Ruqayyah. Khadijah, ibunda Ruqayyah menyerahkan Ruqayyah kepada Utsman. Ustman dan Ruqayyah hidup bersama sebagai pasang suami istri. Mereka berjuang bersama-sama menghadapi tekanan musyrik Quraisy.
Ketika penindasan orang-orang Quiraisy semakin menjadi-jadi, Rasulullah mengajurkan umat Islam berhijrah ke Habasyah. Ruqayyah dan Utsman termasuk dalam rombongan hijrah. Rasulullah dan Khadijah melepas kepergian putrinya dengan isak air mata.
Pernikahannya dengan Ruqayyah dikaruniai putra bernama Abdullah. Ketika berusia 6 tahun, mata Abdullah dipatuk seekor ayam sampai akhir terkena infeksi hingga akhirnya meninggal.
Ruqayyah sering sakit-sakitan. Dia meninggal dua tahun setelah hijrah. Kemudian Rasulullah menikahkan Utsman dengan adik Ruqayyah, Ummu Kultsum. Karena menikah kedua putri Rasulullah, Utsman digelari Dzunnurain (pemilik dua cahaya).
Pada tahun 9 Hijrah, Ummu Kultsum pun meninggal. Saat pemakaman Ummu Kultsum, Rasulullah mengatakan, jika dia masih memiliki putri yang belum menikah, tentu dia akan menikahkannya lagi dengan Utsman.