Ali bin Abi Thalib
Si Jago Duel dalam Pertempuran
Peran Ali dalam perjuangan Islam tidaklah diragukan. Dia selalu hadir dalam setiap jihad yang diserukan Rasulullah. Dalam pertempuran, dia mahir berduel. Dalam Perang Badar, dia melayani tantangan perang tanding dari orang-orang musyrik. Dalam perang tanding tersebut, Ali berhasil membunuh Al-Walid bin Utbah.
Saat Perang Uhud, Abu Musa meriwayatkan bahwa Ali menggambarkan kecamuk Perang Uhud. Banyak sekali korban berjatuhan. Ali berusaha mencari Rasulullah, namun tak berhasil ditemukan. Ali menyangka, Allah pasti murka, sehingga Allah mengangkat-Nya. Kemudian Ali terus berperang sampai titik penghabisan. Dia pecahkan ujung pedang, lalu mendekati pasukan Muslim yang tersisa. Ternyata Rasulullah ada di antara mereka.
Saat Perang Khaibar, kaum Muslim kesulitan menerobos benteng Qamush. Rasulullah memanggil Ali yang tengah sakit mata. Rasulullah mengusap kedua mata Ali seraya mendoakannya. Akhirnya Ali sembuh. Lalu segera Ali berangkat menyerbu benteng Qamush. Ali bertempur sengit dengan lawan bernama Mahrab. Dalam pertempuran Khaibar juga, At-Thabari menceritakan kisah Rafi Maula. Diceritakan tameng Ali terlempar karena pukulan musuh. Dengan cekatan Ali mengambil daun pintu benteng sebagai perisainya. Daun pintu itu terus dia pakai sampai perang selesai. Rafi menceritakan dirinya dan beberapa sahabat lain mencoba mengangkat daun pintu tersebut. Tak ada satupun di antara mereka yang mampu mengangkatnya.
Sementara dalam Perang Khandak, Amr bin Abdu Wudd, menantang berduel kepada pasukan Muslim. Ali meminta izin kepada Rasulullah untuk meladeni tantangan duel. Rasulullah sempat ragu, tetapi akhirnya Ali menyakinkan hingga duel pun tak terhindarkan. Keduanya bertarung habis-habisan. Pemenanganya adalah Ali.