Mereka telah aman. Kecuali Mo! Dengan bersusah payah Jayden memaksimalkan agar ia dan Mo bisa selamat.
Mereka terpelanting ke tanah dan belati Jayden jatuh tepat di samping Mo.
"Apa yang terjadi, bagaimana keadaannya?" Athanasia mengambil peran saat itu. Ia melihat luka pada perut Mo dan menutupnya dengan tangannya. Sebab darah terus mengalir tanpa berhenti.
"Kak Emely tolong ambil tas saya…" Athanasia menginginkan tasnya kerena di dalam tasnya banyak simplisia obat.
Di pihak lain, Tutzkia mematung. Kakinya sangat berat untuk melangkah ke arah Mo. Suaranya juga tidak mau keluar karena berat rasanya. Ergy dan Harley hanya mengamati, mereka tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Hei, jangan melihatku seperti itu!" Kata Mo melirik ke tempat Tutzkia.
Uhukk… uhukk… Cruakkk… Mo mulai muntah darah. "Nona apa yang harus kita lakukan?" Emely sedikit panik.
"Sepertinya livernya hancur!" Athanasia membuat pernyataan.