"Er kita harus cepat. Kau tidak lupa kan dengan apa yang akan kau lakukan?" Jayden terburu-buru membuka busana perjamuannya dan merapikannya.
Saat ia memandang Ergy, tampaknya Ergy masih diam kaku tak bersuara apapun seperti sedang kerasukan oleh setan. "Hei Ergy… Apa yang kau lakuakan? Kita harus segera bersiap." Tegur Jayden yang sibuk membuka pakaiannya.
"Jay, sepertinya Nasia tahu deh siapa aku!" Kata Ergy dengan suara yang pelan.
"Kau bilang apa? Buruan lepaskan jubahmu Er, kita ngak punya banyak waktu lagi. Apa perlu aku yang akan melucuti jubahmu, baru kau mau bergerak?"
Ergy menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia lalu melepaskan pakaiannya perlahan seperti orang bodoh. Jayden menghela nafas. Ia lalu melucuti jubbah Ergy dengan sedikit kasar.
"Bergeraklah dengan cepat." Jayden tak tahan lagi.
Ergy kemudian menatapnya dengan tatapan hampa. Prakk! Dengan terpaksa Jayden memukul keras kepala Ergy agar ia tersadar.