Ergy pergi begitu saja setelah tahu bahwa Bao Yu tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengambil tahta yang menjadi miliknya. Sekarang ia harus memutar otak lagi untuk merencanakan plan B.
"Lihatlah, dia pergi semaunya. Gelar pangeran sungguh tidak bisa juga membuatnya mendengarkan aku sampai selesai." Gumam Bao Yu.
**
Athanasia masih merasa gelisah. Ia menatap pil yang dibuatnya dengan sihir khusus, tapi pil itu tidak berkhasiat sebagaimana mestinya terhadap Bao Yu.
Apa yang salah? Kenapa bisa Bao Yu muntah darah setelah mengkonsumsi pil itu? Mungkin kah ia telah salah dalam mencampur bahan saat pembuatan pil?
Segala macam pertanyaan menjadi resahan yang tidak bisa Athanasia hindari sama sekali.
Klekkk, suara pintu kamar Athanasia terbuka dan suara langkah kaki seorang wanita masuk mengunjunginya. Terdengar juga suara yang familiar menyapa Athanasia yang sedang terhanyut dalam pikirannya. "Nona..."
"Ah, ada apa?" Tanya Athanasia enggan memanggil nama Emely.