"Tuan, apakah anda benar-benar akan melawan pangeran Maltin?" Ujar Harley kepada pangeran Jayden yang tengah masuk ke dalam ruangan kamarnya.
"Aku tidak akan melakukannya." Ujar Jayden menjawab.
Fyuh... Harley tampak tenang mendengar jawaban dari pangeran Jayden. Ia menyapu dadanya seakan lega...
"Tapi..." Pangeran Jayden melanjutkan. Harley pun menunggu dengan ketegangan akan apa yang akan disampaikan oleh pangeran Jayden.
Ia memiringkan kepalanya menunggu beberapa saat. Namun tampaknya pangeran Jayden masih dalam keadaan berpikir!
'Tapi?' Tanya Harley di dalam hatinya.
Jayden tampak berpikir, ia membawa tangannya untuk menekuk dagunya, sambil membawa tangan yang lainnya menyilang sejajar dadanya.
"Lupakan saja! Jadi bagaimana informasi yang kau dapatkan dari kekaisaran Zianem?" Tanya Jayden sambil berjalan untuk duduk di kursi meja kerjanya.
"Kabarnya bahwa kelangsungan pernikahan tuan akan segera digelar pada tahun tikus logam pada bulan ke 4 tahun itu, tepatnya pada hari legi!"
"Apakah hanya informasi ini yang kau dapatkan?" Tanya Jayden lagi sambil menandatangani beberapa dokumen penting yang ada di atas mejanya.
"Belum ada informasi lainnya. Tapi tuan, apakah anda benar-benar akan menikahi putri Tutzkia?" Tanya Harley dengan hati-hati.
Pangeran Jayden pun lalu menghentikan aktivitasnya dengan meletakkan pena bulunya di atas kertas. Ia menatap tajam ke arah Harley seolah-olah berkata, jangan ikut campur terlalu dalam!
Harley pun terdiam sejenak dan dengan cepat mengeluarkan pembelaannya. "Maafkan saya karena dengan lancang telah bertanya sesuatu yang membuat tuan tidak nyaman."
Mendengar Harley yang telah meminta maaf, pangeran Jayden pun lalu melanjutkan aktivitasnya untuk memeriksa beberapa dokumen lainnya.
"Bagaimana dengan informasi dari mata-mata yang di tempatkan di kekaisaran Empire?"
"Semua mata-mata yang kita kirim tak pernah kembali tuan." Jawab Harley sedikit gemetaran.
"Lalu adakah pergerakan dari tirani kekaisaran Yin?"
"Maksud anda Duke Ergy? Surat beliau telah tiba dan ada di sisi kiri dari laci di meja kerja anda tuan." Jawab Harley dengan sopan.
Pangeran Jayden pun mengarahkan matanya ke arah laci yang dimaksud oleh Harley. Ia menarik laci tersebut dengan perlahan dan melihat sebuah surat dengan tanda lambang keluarga Duke Thaxon, penguasa wilayah timur kekaisaran Yin.
Dibawanya pandangan matanya ke arah Harley, lalu berkata: "Kau bisa keluar sekarang!"
"Baik tuan." Tanpa membantah, Harley lalu keluar dari kamar pangeran Jayden.
Dari dulu pangeran Jayden selalu saja bersikap misterius. Harley yang adalah pengawal dekatnya saja belum mendapatkan kepercayaan pangeran Jayden sepenuhnya, walaupun ia telah bekerja selama 5 tahun untuk pangeran Jayden.
Kaisar lah yang menempatkan dirinya untuk menjadi pengawal pribadi pangeran Jayden setelah pengawal sebelumnya telah ditemukan meninggal dunia karena meminum racun. Katanya itu adalah upaya bunuh diri! Akan tetapi, pangeran Jayden tidak pernah mempercayai hasil dari otopsi yang dilakukan oleh tabib istana.
Setelah Harley pergi, pangeran Jayden lalu mengeluarkan surat dari dalam laci tersebut. Ia membuka dan membaca isi surat tersebut.
[Dear, kawanku Jayden. Aku akan tiba dalam waktu 1 bulan ke depan melalui perjalanan darat. Kita akan tetap melaksanakan rencana awal, akan tetapi aku memiliki syarat! Akhir kata semoga kau berada dalam keadaan yang bugar saat aku tiba... Salam kasih, Ergy.]
Setelah membaca surat dari Duke Ergy, pangeran Jayden pun lalu membakar surat itu menjadi abu.
'Sebentar lagi!' Gumam pangeran Jayden.
**
Setelah menyadari bahwa Athanasia telah diawasi oleh seseorang, Bao Yu pun keluar untuk menyelidiki orang yang mampir di sekeliling rumah mereka.
Ia keluar mengendap-endap tanpa diketahui oleh Athanasia di tengah malam yang gelap! Ia menggunakan pakaian hitam dan menutup wajahnya dengan sebuah topeng.
Tidak ada yang tahu bahkan Athanasia sekali pun, bahwa Bao Yu tidaklah pincang seperti yang selama ini terlihat.
Dengan keahlian Bao Yu ia menyelinap masuk ke kediaman pangeran kedua kekaisaran Mork. Dalam keheningan ia menyodorkan belatinya ke arah leher pangeran Jayden di saat ia sedang tertidur pulas!
Tapi tiba-tiba saja lampu menyala dengan sangat terang dan nampak lah bahwa yang sedang ada di depan matanya hanyalah sebuah boneka yang menyerupai pangeran Jayden.
"Apa yang kau lakukan di kediaman ku?" Ujar pangeran Jayden yang memergoki kedatangan Bao Yu.
Menyadari bahwa ia telah ketahuan, Bao Yu cepat-cepat untuk hendak melarikan diri lewat jendela. Namun tampaknya pangeran Jayden bukanlah lawan yang mudah!
Dengan cepat pangeran Jayden membawa tangannya mencengkram bagian leher Bao Yu yang sedang menyamar dari belakang dan menariknya mundur.
Bao Yu pun membalikkan tubuhnya dan mendorong pangeran Jayden dan melepaskan dirinya sesaat.
Bruk!... Klitang... sebuah guci keramik terjatuh dan menimpa lantai menyebabkan suara kegaduhan dari dalam kamar pangeran Jayden.
Saat melihat pangeran Jayden yang jatuh terdorong, Bao Yu pun melihat celah untuk melarikan diri. Akan tetapi dengan cepat ada orang lain yang menyodorkan sebuah pedang ke arah lehernya!
"Menyerahlah!" Ujar Harley yang dengan sigap mencondongkan sebuah pedang panjang ke arah leher Bao Yu, untuk menolong pangeran Jayden.
Bao Yu lalu mengangkat tangannya ke atas dan sedikit menunduk. Harley mengarahkan nya untuk tertunduk dengan kakinya di hadapan pangeran Jayden.
"Siapa kau? Kenapa kau datang menyelinap masuk ke kediaman ku?" Tanya pangeran Jayden.
"Mungkinkah kau suruhan putra mahkota?" Tanya Harley.
"..." Tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut Bao Yu.
Pangeran Jayden tidak pernah berpikir bahwa ia adalah suruhan dari putra mahkota. Sebab jika keluarga kekaisaran akan menyakitinya, mereka tidak akan memakai cara terang-terangan seperti ini.
Pangeran Jayden lalu melangkah mendekati Bao Yu dan melepaskan topengnya. "Kau?" Pupil mata Jayden melebar, sebab ia mengetahui Bao Yu yang ada dihadapannya adalah orang yang berada di kediaman Athanasia.
"Apa yang kau lakukan di tempat ku?" Tanyanya.
Bao Yu pun berdiri tegak dan pedang dari Harley mengikuti lehernya! "Kenapa kau membututi kakakku?" Tanya Bao Yu dengan pandangan yang tidak takut untuk mati.
"!"
'Bagaimana dia bisa tahu aku mengikuti kakaknya tadi siang? Aku sudah menyelimuti tubuh ku dengan sihir sehingga perawakan ku telah berubah... Lalu bagaimana...' Pikir pangeran Jayden tak percaya bahwa penyamarannya dikenali semudah itu!
"Tentu saja penyamaran mu tidak berarti apa-apa bagiku, sebab aku bisa mengenali wajah asli mu walaupun kau menutupinya dengan sihir!" Ujar Bao Yu.
"Bersikaplah sopan terhadap pangeran. Apa kau tidak takut mati karena sikap sombong mu itu?" Ujar Harley sambil mendekatkan pedang itu lebih dekat ke arah lehernya, membuat darah segar tampak mengalir keluar dari leher Bao Yu.
Pangeran Jayden menatap ke arah Harley memperingatkan. Herley pun dengan cepat menurunkan pedangnya dan meletakkannya kembali masuk ke dalam sarungnya.
~To be continued