"kamu malin kundang?"
"jangan percaya Ndu, dia pasti pembohong" teriak Vina'
vina berusaha menggerak kan tubuh nya, dan ia berhasil.
vina kemudian berlari ke arah pemuda yang mengaku sebagai malin kundang dan memukul kepala nya hingga ia terhempas.
aku hanya melongo melihat aksi vina. "tunggu aku Ndu, aku akan kembali menyelamatkan mu"kata nya sambil berlari menjauh'
entah apa yang di rencanakan anak itu, tapi aku masih disini berhadapan dengan hal yang tak masuk di akal.
pemuda itu kemudian bangun dan kembali bersujud kepada ku "apakah putri tidak melihat aku begitu mirip dengan batu itu"kata nya sembari bersujud'
aku memperhatikan laki-laki itu, ia memang sangat mirip dengan batu malin kundang.
aku mencoba memberanikan diri, mendekat untuk melihat dia lebih jelas.
"benar kamu malin kundang?"tanya ku pelan'
"aku malin kundang yang telah putri bangkit kan, terimakasih wahai cucu Si pahit lidah, Putri Rindu keturuan ke 7 si pahit lidah, engkau orang terpuji"
aku tidak mengerti apa yang ia ucapkan. yang jelas aku sekarang aku percaya jika ia benar-benar malin kundang.
tiba-tiba suara klakson mobil terdengar menuju ku. disana vina memacu mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke arah kami.
dari lagak nya aku tahu maksud vina. jangan-jangan ia akan menabrak pemuda ini.
"vin jangan.."teriak ku'
namun vina tidak mendengar, ia memacu mobil itu semakin cepat. aku yang panik menghindar namun na as. vina berhasil menabrak pemuda malin hingga tubuh nya terpental dan bersimbah darah.
aku berteriak sekencang-kencang nya. apa yang telah di lakukan anak itu, ia baru saja menabrak ornag tidak bersalah.
vina keluar dari mobil dan tampak tak bersalah sedikitpun.
"ayo kita pergi Ndu"kata nya sambil membantu ku berdiri'
"vin, vin apa yang sudah kamu lakukan"
"biarkan dia mati"
aku meronta dan melapaskan diri dari dekapan vina. "dia bukan orang jahat vin, kanapa kamu tabrak"teriak ku histeris'
vina terdiam "ja jadi dia bukan penjahat"
aku berlari dan mencoba mengangkat tubuh pemuda malin yang sudah tak sadarkan diri bersimbah darah. namun vina tampak syok dan hanya diam "vin, cepat bawa dia kerumah sakit"teriak ku'
vina membantu ku membawa nya masuk kedalam mobil. vina kemudian memacu mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.
***
#rumah sakit
beberapa petugas UGD membawa tubuh pemuda malin dan memberikan pertolongan pertama dengan alat pacu jantung.
mereka menyentrum tubuh nya untuk membuat jantung nya kembali berdetak. percobaan dengan alat itu di lakukan beberapa kali, dan bersyukur dengan percobaan kelima jantung nya kembali berdetak.
vina duduk memegut lutut nya, aku mondar-mandir di depan pintu UGD dan sangat khawatir dengan keadaan nya.
seorang Dokter kemudian keluar, spontan kami langsung bertanya padanya, "bagaimana dok keadaan nya."
"ajaib, melihat luka nya, pasien sebenar nya sudah layak mati, tapi tubuh nya kekar dan kuat, ia berhasil melewati masa kritis" jelas dokter.
aku bisa bernafas legah mendengar nya.
tak lama kemudian paman vina datang menemui kami bersama bibi dan beberapa keluarga lain nya.
vina memeluk paman, dan meminta maaf atas apa yang ia perbuat.
"sudah, itu tidak di sengaja, kita akan obati dia sampai sembuh," paman mencoba menenangkan.
berselang kemudian, beberapa perawat membawa tubuh pemuda malin dan hendak memindahkan ia ke ruangan lain.
kami mengikuti kemana tubuh pemuda malang itu di bawa hingga kami sampai di sebuah kamar super VIP.
tubuh pemuda malin kemudian di baringkan di atas sebuah ranjang yang lengkap dengan perlatan medis canggih.
kami kemudian duduk di sofa empuk tak jauh dari ranjang.
paman vina tampak bingung, aku mencoba menebak kebingungan nya.
"kenapa paman?"
"kalian yang memesan kamar VIP ini?" tanya paman tak mengerti.
aku melihat vina, "kamu Vin??"
"nggak," jawab Vina tidak mengerti'
paman berdiri dan bertanya kepada salah satu perawat yang sedang menyiapkan peralatan medis di samping ranjang.
"mbak siapa yang menyuruh pemuda ini di bawa ke kamar ini."
"oh satahu saya tadi ada seorang wanita cantik yang memesan, dan dia sudah membayar semua nya."
paman vina menatap ku, "siapa ??" tanya paman.
aku gelang geleng karena memang tak tahu.
"ya udah, kalian tunggu disini, paman pergi sebentar menyiapkan beberapa hal untuk administrasi rumah sakit."
kami kembali duduk di sofa, mataku mulai ngantuk karena memang waktu telah menunjukan pukul 12:00.
aku lihat Vina sudah tertidur, bibi Vina kemudian pergi keluar menyusul paman.
sekarang tinggal aku sendiri, mataku handak ku pejamkan tapi tiba-tiba pemuda Malin mengigau memanggil-manggil nama seseorang.
aku berjalan mendekat untuk memastikan keadaan nya. begitupun Vina, ia juga ikut terbangun dan mendekat.
"Kunti,...kunti....kunti..." kata pemuda malin mengigau.
aku menatap vina "Kunti, siapa kunti??" tanya ku.
"kuntilanak"jawab vina asal'
tiba-tiba seseorang datang, "benar kuntilanak,"kata nya mengagetkan kami.
seseorang yang sangat cantik dan tubuh seperti model ala Korea datang mendekat.
kami hanya tertegun dan tidak mengerti dengan keadaan ini.
"kamu siapa?"
"aku kuntilanak, aku anak buah kesayangan bos Malin, hmmm aku tidak menyangka setelah ratusan tahun menjadi batu, ia berakhir tak sadarkan diri di rumah sakit," omel nya sembari membelai pipi malin.
aku memberanikan diri untuk bertanya, "maaf, jadi benar dia Malin Kundang?"
"benar, dia malin kundang yang kalian kenal sebagai malin Kundang si anak durhaka."
"lalu mbak siapa??"
"aku Kunti, nama lengkap ku kuntilanak."
"aaaaaaaaaaaaa...." Vina teriak ketakutan.
"sssssttttt....apa apaan kamu ya, belum cukup kamu buat dia seperti ini, sekarang teriak teriak nggak jelas," mbak kunti kesal.
vina memeluk ku, "Ndu aku takut."
"maaf, mbak kuntilanak yang hantu itu bukan??"
"memang ada kuntilanak selain kuntilanak yang itu."
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....." kami teriak.
"hey hey hey....bos ku mau istirahat kenapa main teriak teriakan."
"kamu hantu..." Tuduh Vina.
"heh, dasar manusia, nanti aku akan jelaskan semua nya. sekarang yang paling terpenting adalah bos ku kembali sadar"
***
kami duduk di sofa berhadapan dengan mbak kunti. walaupun penampilan nya cantik, tetap saja dia itu kuntilanak.
"kenapa ngeliat nya kayak gitu?, kalian takut."
kami hanya mengangguk.
"asal kalian tahu ya, aku adalah peliharaan Bos Malin yang paling hebat. memang selama hidup ku aku sering menganggu manusia, tapi aku nggak sejahat itu."
"kalau boleh tahu kenapa mbak sering ganggu manusia" tanya ku penasaran.
"gabut, kau kira jadi roh seperti ku enak. gabut tau nggak sih."
ternyata hantu bisa gabut...
"kalau boleh tahu siapa sebenarnya malin kundang sampai-sampai ada peliharaan seperti mbak kunti
"
begini cerita nya...
"Bos Malin adalah orang sakti yang punya ilmu sihir yang hebat. aku adalah roh gentayangan yang meninggal karena dendam. melihat ku terkatung katung, bos malin membuatkan ku tubuh ini, agar aku bisa bertahan di dunia. bos malin adalah penyihir habat, namun ia kalah saat bertarung dengan seorang penyihir legendaris bernama si pahit lidah. sehingga ia di kutuk menjadi batu."
aku tidak mengerti dengan apa yang ia ceritakan "maaf, bukan nya malin manjadi batu karena durhaka kepada ibu nya"
"benar, ibu Bos malin marah karena Bos Malin menjadi orang sombong dan bertingkah seperti raja. karena itulah ibu Bos Malin mengadu kepada si pahit lidah."
oo jadi begitu cerita nya.