"Aku tidak sengaja," kata Reon panik. Pikir, ayo berpikir sesuatu yang logis agar Sakura tidak marah, "kau menaruh di bawah CV-ku, jadi tanpa sengaja aku mengetahuinya. Aku penasaran dan membukanya." Ia mencoba memberikan penjelasan secara hati-hati dan pelan agar situasi tidak memburuk.
Sakura tidak menjawab, melainkan semakin memegang erat bukunya.
Reon menunggu dengan jantung berdebar-debar, otaknya berputar keras memikirkan kata-kata yang mungkin bisa menyelamatkannya, mulai dari kata polos hingga seksi yang dihapusnya segera agar berpikir lebih positif.
Sakura mengembuskan napas kecil setelah berdebat lama sekali, "Reon-kun, tidak apa-apa, aku mengerti," katanya pelan, "kadang kita penasaran akan sesuatu itu wajar kok."
Reon mengembuskan napas lega, bersyukur Sakura wanita yang pengertian.
"Tapi kau tidak boleh membuka sembarangan lagi, iya?" tanya Sakura, "hargai privasi orang lain kali, iya?" tanyanya sekali lagi yang jelas menunjukan ketidaksukaannya.