"Apa maksudmu—" Gaea tidak bisa menyelesaikan kata-katanya, matanya menangkap sesuatu yang membuat tubuhnya membeku, dan semua keberaniannya hilang di detik itu juga.
Kervyn menyeringai lebar. Wajah Gaea benar-benar memuaskannya, "Kenapa? Kau terkejut?" tanyanya tenang, "aku yakin kau pernah melihat pistol sebelumnya, bukan?"
Gaea tidak menjawabnya, matanya masih melebar melihat pistol yang dipegang oleh Kervyn tertuju padanya. Otaknya seketika memutar semua kejadian yang dialaminya.
Saat pencurian, dan terakhir saat pembunuhan kedua orang tuanya.
Tubuh Gaea mulai gemetaran hebat ketika mengingat wajah kedua orang tuanya untuk terakhir kalinya, bagaimana menderitanya mereka di detik-detik kematian mereka, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa selain kabur dari situ untuk bersembunyi dari pelaku pembunuhan kedua orang tuanya.
'Ibu ... Ayah ...'
"Hm," Kervyn bergumam, berpikir-pikir kenapa Gaea tidak bergerak sama sekali. Ini kesempatan emas baginya, "Kalian berdua, ikat dia."
