"Tidak semudah itu," kata Eryk, "aku dan Tuan Johnny hanya satu kali bertemu, itu pun karena aku menyewa kapal ke dia selama beberapa hari."
Gaea memiringkan sedikit kepalanya, "Untuk apa?"
Pipi Eryk langsung merona memerah membayangkan alasannya menyewa kapal tersebut, "Kau masih anak-anak, jadi tidak baik aku bercerita."
"Eh?" Gaea kecewa sekali, "aku sudah dua puluh satu tahun! Dari mananya aku terlihat seperti anak-anak!?"
Eryk tidak menyukai topik pembicaraan mereka karena menyangkut hubungan percintaannya yang merupakan hal pribadi. Otaknya berpikir cepat bagaimana cara untuk membuat dia berhenti bertanya soal itu, dan ia tahu apa. Ia menyeringai jahil, "Kau ingin sekali mengetahuinya? Kehidupan seks-ku? Baiklah."
Gaea memegangi pipinya yang memanas.
Kehidupan seks Eryk?
"Tidak!"
Eryk menggelengkan kepalanya. Ia sudah menduga dia akan menolak, tapi ia masih belum puas berbuat jahil, "Sungguh? Itu merupakan hari terbaikku selama aku hidup."