"Tapi seperti yang aku duga sebelumnya, pada akhirnya tetap menjadi kegagalan." ia menghela napas kecil lagi ketika wajah Shigure muncul di otaknya, "tapi, karena kesalahan dia, semua sudah selesai—ah, apa yang barusan aku katakan? Oh, jangan kuatir, aku sudah tidak sakit hati kok. Aku baik-baik saja sekarang, kan ada Itachi yang menungguku." lanjutnya meyakinkan dia
Atau dirinya sendiri...
Sayuri tidak tahu siapa yang harus di yakinkan.
Irene mengambil tisu di meja makan untuk menghapus air matanya. [Apa itu pria yang bersamamu tadi malam?]
"Ya,"
[Aku ingin tahu! Siapa namanya?]
"Namanya..." kata-kata Sayuri menggantung, tidak yakin ingin mengucapkannya. "Aku tidak kenal namanya, dia tinggal di kamar nomor 71."
[Apa?] Irene tidak percaya apa yang baru didengar oleh telinganya. "Jangan mencoba berbohong padaku, Sayuri. Apa kalian bertengkar sehebat itu sampai-sampai kau tidak sudi menyebut nama dia?]