Suara Shigure memberhentikan aktifitasnya lagi, Sayuri berdiri tegak sambil berdecak pinggang sebal. "Apa maumu!?" bentaknya tak kalah keras dari dia.
"Buka pintunya,"
Pertanyaan konyol. Terus ia harus bilang iya gitu?
"Tidak mau." Sayuri melanjutkan kembali aktifitasnya, membuka seluruh pakaiannya lalu berlari kecil ke dalam kamar mandi, mematikan keran air di bak mandi dan mengambil sabun cair beraroma cherry dan menuangkannya ke dalam bak.
"Tolonglah Sayuri buka pintunya,"
Suara Shigure mulai memelas namun Sayuri tetap tidak mau memperdulikannya, perlahan ia mencelupkan kaki ke dalam.
Suhu airnya hangat. Cukup untuknya.
Akhirnya tubuhnya menyusul kemudian, aroma cherry menyambut hidungnya membuat matanya perlahan menutup, menikmati aroma favoritnya.
'Bersantai sejenak, Sayuri.'
"Sayuri."
'Bersantai se-je-nak saja.'
"Sayuri. Buka."
'Leave me alone.'
Tok tok tok.
"Berhenti mencoba menghancurkan pintuku!" teriak Sayuri kencang, mengepalkan kedua tangannya di depan dada.