Dokter Nami meletakan tangannya di bahu Sakura lembut. "Aku mengerti Sakura, dan aku senang kau sudah kuat sekarang."
Sakura terharu mendengarnya. "Aku?"
Dokter Nami mengangguk. "Matamu sudah tidak lagi memancarkan kesedihan, mereka bersinar sekarang."
"Aku masih berusaha," Sakura sedikit senang mendengarnya, pengobatannya sedikit membuahkan hasil, dan ia merasakannya juga sebab kini PTSD-nya tidak kambuh sesering dulu. "Aku tidak bisa tanpamu dan yang lain."
"Hm," Dokter Nami bergumam. "Aku bertanya-tanya siapa yang lainnya,"
Sakura membuang mukanya, malu
Mulai lagi godaan Dokter Nami mengenai hubungan percintaannya.
"Maaf, tapi aku pergi keluar dulu." kata Sakura mengalihkan membicarakan. "Aku tidak ingin teman kencan ku menunggu lebih lama lagi."
"Silakan, Sakura."
Blam.
***
Sakura mengembuskan napasnya.
Satu keputusan sudah terselesaikan.