Kenapa juga Sakura tidak bertanya dulu, huh?
Reon masih mengelus pinggangnya yang sakit, menggerutu. "Ingatkan aku kenapa aku mencintaimu," keluhnya.
"Ummm ...?" pertanyaan macam apa itu? Meski begitu Sakuea menjawab. "Karena aku ... cantik ...?" Ia tidak ingin terdengar narsis, dia sendiri yang tadi bertanya begitu padanya.
Mata Reon seketika tertuju pada mata hazel dia sekarang. "Memang," katanya serius.
Sakura membuang mukanya, ia dapat merasakan pipinya memanas. Pujian ini, ia masih belum terbiasa. "Lain kali, kau harus ijin terlebih dahulu melakukan itu. Oke?"
"Haaah?" Reon tidak percaya demgan 'pengakuan' dia barusan. Memangnya mereka ini apa? Anak yang baru puber main ijin-ijinan segala bila disentuh?
Sakura berdecak pinggang menutupi kenyataan bahwa ia malu disentuh dia. "Aku bisa membantingmu lagi, kau tahu?" katanya tak mau mengalah.
Reon memutar bola matanya.