Reon mengembuskan napasnya lelah. "Dengar, aku menikmati ini dan ingin lebih. Sungguh. Tapi masih ada hal yang penting, dan itu mengobati tanganmu dan juga aku ada rapat hari ini," jelasnya.
"Oh!" Akhirnya Sakura tersadar jika dia berpakaian rapi bahkan sudah mengenakan jas hitam juga.
Sekarang ia merasa malu luar biasa.
"Maaf," sesal Sakura menunduk malu.
Reon menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa," jawabnya acuh tak acuh, toh itu bukanlah sesuatu yang buruk justru menyenangkan apalagi dia sangat bernafsu padanya, hal yang sangat jarang ditunjukan dia, ia juga yakin lehernya ada tanda merah dari dia. Ia terbatuk, menyingkirkan pikiran mesumnya. "Aku pikir aku punya kotak obat di lantai bawah."
Sakura mengangguk pelan, lalu dia pergi. Ia menghela napas dalam dan duduk di ujung ranjang dengan pikiran yang dilema.
'Aku tidak percaya aku...'