"A-apa?" lagi, Reon kembali kaget.
Utuk pertama kalinya Sakura meminta hal seperti itu secara vulgar, bukannya ia tidak suka sih hanya saja waktunya tidak tepat.
Wajah Sakura berubah sedih. "Kau tidak mau?" tanyanya lemah.
"Bukan itu," ditatap seperti itu membuat pertahanan Reon sedikit goyah. "Kita harus membersihkan lukamu terlebih dahulu, ya? Chérie?"
"Reon ..."
Kenapa Reon tidak mau mengerti jika saat ini ia benar-benar membutuhkan bantuan?
Jika Reon tidak mau maka ia yang akan melakukannya...
"Dengar Sakura tentu aku senang tapi sekarang ini tidak tepat untuk melakukan hal itu ya—!" Reon berusaha merayu namun tidak dapat menyelesaikannya karena dia melingkarkan sebelah tangan dia yang tidak terluka ke lehernya, lalu menariknya agar bibir mereka bisa bertemu. Matanya melebar syok.
Ketika bisa merasakan bibir dia, Sakura merasakan tubuhnya mulai rileks.
Reon akhirnya terbangun dari syoknya ketika merasakan lidah hangat dia memasuki mulutnya.