Asuka memutar bola matanya, "Aku mulai berpikir kau wanita yang senang menjadikan pria-pria hanya teman biasa."
Sakura menolak mengakuinya, "Maksudmu apa? Aku tidak suka mempermainkan perasaan seseorang, aku akan merespon perasaan mereka secepatnya jika mereka mau jujur padaku."
"Blah blah blah," Asuka mengejek halus, "Mereka tidak berani karena kau menutup dirimu semenjak Aito-senpai pergi."
Kata-kata 'Aito-senpai pergi' membuat ekspresi wajah Sakura berubah drastis menjadi murung. Meski telah dua tahun berlalu semenjak kepergian dia, hatinya tetap merasa sakit setiap kali mendengar nama dia. Ia selalu berpikir apakah dia baik-baik saja, apakah dia bahagia atau tidak ....
Apakah Aito menemukan penggantinya? Ataukah tetap menyendiri sepertinya?
Memikirkan Aito menemukan penggantinya dan bahagia bersama wanita lain, tanpa sadar membuat air mata perlahan membasahi pipinya.
'Aito-senpai ....'