"Sudah cukup, duduk diam dan dengarkan kakak bicara," kata Raven kepada sang adik.
"Kakak membentakku?" Wanita itu benar-benar tidak percaya, bahwa sang kakak membentaknya kali ini.
"Diamlah dan dengarkan kakak." sekali lagi sang kakak berbicara. Namun kali ini nadanya rendah.
Larissa terdiam dan dia menundukkan wajahnya. Air matanya kembali menetes dan itu membuat sang Ibu tidak tega.
"Risa Sayang, sekarang kamu harus mendengarkan semua apa yang kakak kamu katakan, alasan kenapa kami merahasiakan semua ini kepadamu," ucap Sinta kepada putrinya.
"Terserahlah," tugas Larissa sambil membuang muka.