Seusai menerima telepon dari Mawar, pria itu langsung bergegas berangkat ke rumah sakit.
Hendak menemui sang ibu. Dia harus memberitahukan kabar ini kepada ibundanya.
Agar ibunya bersiap untuk acara besok. Raven bisa menebak, bahwa ibu Sinta pasti akan terkejut mendengar kabar ini.
Saat ini dia sudah berada di kamar tempat di mana adiknya Rose dirawat.
Terlihat seorang wanita paruh baya, terkejut karena kedatangannya yang tergesa-gesa dan tanpa aba-aba.
"Hei ada apa, kenapa tergesa-gesa seperti itu?" Ibu Sinta tersenyum manis ke arah putra sulungnya.
"Raven buru-buru datang ke sini Bu, untuk memberitahukan kabar tentang Mawar." Pria itu berkata sambil terengah-engah.
Karena dia berlari ketika turun dari mobil menuju ke ruangan ini. Sehingga dia terlihat sangat kelelahan dan kesulitan bernafas.
"Kabar tentang Mawar, memangnya ada kabar apa?" Wanita paruh baya itu menyodorkan satu botol minuman dingin kepada putra kesayangannya.