"Kasihan sekali jadi kamu, kalau bisa sebaiknya kamu tidak usah tinggal bersama ibu Melati dan suaminya itu," lirih Arjuna kepada Mawar sambil menggenggam tangan Mawar dengan erat.
"Apaan sih maksud Kak Juna, setiap bayi dilahirkan tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi orangtua mereka, jadi aku merasa sangat bersyukur saja walau pun bagaimana aku masih memiliki Bapak dan Ibu walau pun mereka selalu bertengkar terus-menerus," lirih Mawar dengan nada yang rendah.
"Andai kamu tahu, orang yang sudah menyakiti hatimu dan membuat kamu bekerja selama kamu masih kecil, itu adalah penculik kamu, bukan orang tua kandungmu." Arjuna berkata di dalam hatinya. Dia tidak percaya bahwa nasib Mawar seburuk itu.
"Seandainya kalau ibu Melati itu bukan ibu kandung kamu, bagaimana Mawar?" tanya Arjuna sambil menatap mawar dengan tajam.