"Panji?"
"Panji?"
"Iya aku Panji, memangnya siapa lagi, kalian pikir aku patung ya?" Panji terkekeh melihat Arjuna dan Mawar terkejut karena kehadirannya.
Arjuna yang tadinya menggenggam tangan Mawar, dengan seketika melepaskan genggaman tangan tersebut, dan Mawar pun langsung menarik tangannya.
"Kalian tidak perlu sungkan bergenggaman tangan seperti itu, tidak apa-apa tetapi Panji harap kalian lekas bertunangan, kak Arjuna lekas melamar Kak Mawar, agar orang-orang tidak curiga. Kenapa ada sepasang pria dan wanita saling menggenggam tangan di depan umum, kalau kalian sudah bertunangan, maka mereka tidak akan bertanya-tanya lagi," kata Panji kepada sepasang muda-mudi tersebut.
"Baiklah Panji, masukkan mu itu sangat keren, aku kan menyiapkan semuanya, agar segera melamar Mawar," ucap Arjuna.
"Baguslah Panji mengharapkan hal itu. Kenapa panji tidak mau hubungan kalian di bicarakan oleh tetangga sekitar," seru Panji dengan nada yang lantang.