Arjuna mendengarkan semua percakapan Mawar dan sakti di luar. Pria itu benar-benar merasakan hawa panas di dalam dadanya.
"Apa-apaan ini, dia malah meminta Mawar untuk memilih padahal sudah jelas Mawar akan menikah denganku. Tetapi dia tetap maksa seperti itu, tidak seharusnya dia memaksa Mawar seperti itu, kenapa dia tidak mau mengakui, kalau dia sudah kalah dari ku, malah merayu Mawar seperti itu, lihat saja, aku tidak akan membiarkan Mawar terbujuk rayuan mu, Mawar adalah milikku, keluargaku sangat menyayangi Mawar tidak akan aku sia-siakan kesempatan ini, aku tidak boleh sampai kehilangan Mawar." Arjuna berkata di dalam hatinya, tangannya mengepal dan dia tampak sangat kesal.
"Kak Juna kenapa?" tanya Panji dengan nada yang rendah sambil menatap tajam ke arah calon kakak ipar.