"Mawar."
"Mawar."
Arjuna dan pak Indra terkejut ketika melihat Mawar dibawa oleh suster dengan menggunakan kursi roda.
Wanita itu tampak pucat dan hanya bisa menorehkan sedikit senyumnya. "Pak Indra, Kak Juna," kata Mawar sambil menatap 2 orang tersebut.
"Bagaimana kabarmu, Mawar?" tanya pak Indra kepada calon menantunya.
"Aku baik-baik saja," jawab wanita itu sambil menatap pak Indra dengan tatapan senang.
Setidaknya ada orang tua yang mengkhawatirkan dia. Walau pun pada kenyataannya orang tua kandungnya tidak ada di sana.
"Lihatlah kepala kamu di perban seperti itu, benar-benar sangat mengerikan, semoga kamu lekas sembuh ya, Mawar," kata pria paruh baya itu sambil menatap Mawar dengan sendu.
"Terima kasih banyak pak Indra," jawab Mawar.
"Ini semua gara-gara Arjuna bapak," kata Arjuna.
"Kenapa bisa?" tanya pak Indra dengan keningnya mengerut.
"Tidak seperti itu, Kak," ucapan ita itu sambil menatap Arjuna dengan sendu.