"Rasanya sangat lega, aku bisa memberitahukan kabar itu kepadanya, biarlah wanita itu merasakan bagaimana rasanya tersisihkan, dasar penculik ... sampai kapan pun kamu tidak akan pernah menjadi ibu dari anakku, karena pada saat pernikahan, yang Mawar butuhkan adalah keluarga kandung, untuk wali pernikahannya, sekarang selamat menikmati saja, ya," lirih wanita paruh baya itu di dalam hatinya.
Ibu Sinta benar-benar tidak mengerti, kalau rasanya sebahagia ini. Bisa datang ke pernikahan putrinya dan menyingkirkan wanita gila itu.
Wanita yang sudah merebut kebahagiaannya selama 20 tahun lebih.
"Kenapa Ibu senyum-senyum seperti itu?" Raven tersenyum melihat tingkah sang ibu yang baru saja keluar dari mobil.
"Ini kan pernikahan pertama anak Ibu, bagaimana Ibu tidak senyum-senyum merasa sangat bahagia," ungkap sang ibu kepada putra sulungnya.