Seolah darah Mawar memanas seketika. Saat kini melihat roti sobek pria yang disukainya.
Benar Mawar sangat suka kepada Bisma, selain sangat tampan pria itu memiliki wujud tubuh yang sempurna.
Sesaat Mawar hanya bisa menundukkan wajah, walau sesekali gadis itu mencuri pandang terhadap pria di hadapannya.
"Tubuh kamu sangat sempurna, Mawar. Sangat cantik, kakimu, tangan dan seluruh tubuhmu selembut sutra. Kamu itu manusia yang sangat ideal, karena itu aku tidak mau melepaskanmu selamanya, kelak kamu akan menjadi ratuku," bisik Bisma ketika pria itu membelai rambut Mawar yang basah karena mereka sudah masuk ke dalam bak mandi.
"Kamu terlalu banyak memuji, Bisma. Ada wanita yang sangat cantik melebihi aku, tetapi dia terbaring tak berdaya di tempat tidur," ucap Mawar sambil menatap Bisma dengan sendu.
"Aku tidak peduli dengan wanita lain, yang aku pedulikan hanyalah kamu seorang, Mawar--lagian aku tidak akan pernah salah mengenali seseorang." Pria itu berkata dengan kesungguhannya.