Suara yang menggelegar dan ternyata kini disaksikan banyak orang.
'Nyonya?" Ibu Melati benar-benar terkejut, ketika melihat ternyata ibu Sinta menyusul dia dan Mawar.
"Tangan kotor kamu tidak pantas menarik tangan putriku, seperti itu. Kamu telah menyakiti tangan putri orang lain, kamu menariknya seperti itu, layaknya seperti sebuah gerobak, dia adalah putri dari keluarga Mark." Ibu Sinta benar-benar berteriak kali ini, dia begitu geram melihat ibu Melati yang semena-mena kepada Mawar, dan seolah-olah Mawar adalah sebuah barang yang bisa dia tarik dengan kasar seperti itu.
"Apa ini?" Mawar mengerutkan dahinya, dia menatap ke arah ibu Sinta, lalu menatap ke arah ibunya.
Ibu Melati melepaskan tangan Mawar dan terlihat gadis itu kesakitan, lengannya memerah karena cengkraman tangan Ibu Melati tadi, begitu kencang.
"Sayang kamu tidak apa-apa?" tanya Arjuna sambil menarik Mawar mendekat ke arahnya.
"Agak sakit," jawab Mawar dengan nada yang rendah.