Sinopsis:
Shion dipaksa menikah oleh orang tua angkatnya. Dan Aon salah sangka kepada shion..?
"Shion , Aon.. kesini'
Panggil ibu ketika kami pulang sekolah.
Shion dan Aon menatap aneh pada sosok gadis muda seumuran dengan shion sedang duduk tenang sebelah ibu.
"Siapa dia?'
Tanya Aon menunjuk gadis itu.
"Oh dia ini calon istri kakakmu'
Ucap ibu mulai menarik calon menantu mereka.
"Ca-calon..!'
Shion ikutan kaget hingga berdiri.
Ibu hanya menatap tajam pada shion. Membuat shion terdiam dan kembali duduk.
"Aon Chan, kakakmu akan segera menikah bukankah kau senang?'
Tanya ibu lembut pada Aon meminta persetujuan.
"Ibu, shion masih sekolah!'
Tegas Aon marah pada ibu yang tiba tiba begini.
"Sudah sudah Aon , dia ini sangat baik namanya suna silahkan berkenalan'
Ucap ibu meminta suna mengulurkan tangan.
Suna mengangguk lalu mengulurkan tangan pada Aon.
Aon menepis kasar. Bodoh lah!
Sehabis itu suna meminta salam pada shion. Disambut tatapan membunuh ibu membuat shion terpaksa menyalim dia.
"Cih sudah aku pergi!"
Ucap Aon tidak tahan. Aon segera pergi tanpa hormat ke kamarnya.
Klak
Ia mengunci pintu lalu menyembunyikan kepalanya pada bantal beruangnya.
Shion hanya menatap kepergian adik yang membuatnya ditinggal sendirian disini.
"Shion, kau harus terima'
Tegas ibu tiba tiba.
Aura disekitar ibu berubah dingin. Pada seorang anak angkat shion hanya lah poin untuk membahagiakan keluarganya.
"Tapi ibu..a-aku!'
Shion berusaha membela.
"Shion, jika kau tidak menikahi suna , Aon akan sekolah diluar negeri!'
Tegas ibu membuat shion tertegun. Ibu hanya tersenyum dingin dia tau shion tidak bisa jauh dari sosok adik angkatnya itu.
"....tapi bisakah Aon tidak mengetahuinya..?'
Tanya shion pelan memandang kebawah.
"Boleh, lagian suna adalah gudang uangku, bukankah kau mau Aon hidup bahagia..heh?'
Ibu menjelaskan datar pada shion.
Shion hanya berbalik menatap calon istrinya dan mengangguk pasrah.
"Nah baguslah, anak pintar"
Ibu bangkit dan meninggalkan kami dengan gembira.
Rencana berhasil. Ia ingin memisahkan kami yang tampak sangat dekat. Dan suna orang kaya dan uang adalah salah satu alasannya.
"Neh, kenapa kau setuju?'
Tanya suna mendekatkan diri pada shion . Shion bergeser sedikit agar tidak terlalu dekat.
"Apa urusanmu..!'
Nada shion agak keras. Ia kesal dan juga sedih,..tidak ada pilihan!
"Walah, kenapa begini samaku!'
Suna menempelkan dadanya pada tanganku. Membuat shion semakin tertekan.
Tepat sekali saat itu Aon keluar kamar untuk melihat kami.
Aon melihat shion dan suna terlihat bermesraan didepannya.
"A-
Aon segera pergi menghindari kami. Shion berusaha memanggil tetapi ditahan oleh suna.
"Lepaskan jelek!'
Tanpa sadar shion bertingkah kasar dan mengejar Aon.
"Shion, bagaimana kau tinggalkan calon istri mu..hah!'
Ibu tiba tiba menghalangi shion pergi dan menunjuk suna yang menangis buaya.
"Tapi ibu, shion..!'
"Tidak ada ,pergi atau aon-
Shion mengangguk lalu berjalan lemas pada suna. Suna segera mengelap air palsu dan tersenyum puas.
",Heh, kau ini menarik juga'
Ejeknya ,shion menatap suna datar, aura disekitarnya dingin sekali. Ibu sudah pergi .
"Neh,shion aku begini juga karena ingin merebut harta..i-bu'
Suna berbisik pada daun telingaku.
Pernyataan itu membuat shion terkejut, apa bagaimana ia menyelesaikan masalah ini!
"Kenapa, lalu ibu.?"
Tanya shion pelan.
Suna mengatur posisi lalu dengan sombong mulai menatap rendah pada shion.
"Ibu, bukankah dia juga menjadikan ku pion..dikira aku gak tau,eh shion bodoh ya!
Rendah suna dengan posisi sangat tidak elegan.
Didalam hati, betapa bodohnya ibu bisa terkicu pada sosok suna yang sebenarnya iblis ini.
Dia mengatur agar aku memperhatikannya, terlihat jahat agar ia mendapat kepercayaan dari ibu.
Ditambah Aon yang salah paham padaku..?