Ia tersenyum lembut kepadanya.
Gadis itu terlihat sangat tidak asing, tapi di waktu yang besamaan Senja tidak bisa ingat dimana atau kapan ia pernah melihatnya. Ia terlihat muda, tapi suaranya merupakan sesuatu yang sangat ia kenali. Seseorang dari kehidupannya yang lain.
"Senja terima kasih…" Ia tersenyum lagi dan mengecup kening Senja.
Senja tertegun dan ketika ia melihat gadis itu lagi, dia sudah menghilang ke dalam kegelapan.
Sekali lagi, sekelilingnya menjadi gelap dan bersamaan dengan itu, suara lain dapat terdengar bersama dengan rasa sakit di bahunya yang kembali terasa.
Ia mengerang dengan lembut saat merasakan telapak tangan hangat yang besar mengisap pipinya dengan lembut.
"Dia sudah bangun?" Paman Su bertanya, suara dari langkahnya, menandakan ia berjalan mendekat dan memeriksa.
Bersama dengannya, ada sepasang langkah kaki lagi yang Senja anggap itu adalah Sheng dan Xun, mereka berdua sangat sulit untuk meninggalkan pria tua itu sendirian.