Senja berjalan lebih cepat dari sebelumnya dan Xiao Mugi harus berlari atau jika tidak ia akan terseret, karena Senja memegangi tangannya dengan erat.
"Ada apa?" Xiao Mugi bertanya pada Senja di antara engahan napasnya.
Rumah mereka sudah berjarak tinggal beberapa meter dan Senja sudah bisa melihatnya. Ia melepaskan genggaman di tangan Xiao Mugi dan berlari menuju pintu lalu benar-benar menerobos masuk ke dalam ruangan.
Senja telah berusaha dengan keras untuk menahan air matanya, tapi dengan melihat pria yang telah ia rindukan selama berhari-hari ini, air matanya mulai mengalir keluar membasahi pipinya diikuti dengan suara isakan yang keluar dari bibirnya.
Ia datang lebih cepat…
Senja menatap dari ambang pintu kepada pria itu. Ia masih mengenakan jubah perjalanannya dan telihat sangat lelah, namun selalu terlihat menarik seperti biasanya.