"Aku bertanya kepadamu. Jangan tidur." Xiao Mugi mendorongnya pelan.
"Kenapa kau megikutiku?" Senja akhirnya mengangkat kepala dan menatap lurus ke arah anak kecil itu tepat di matanya.
Senja tahu bahwa anak itu masih merasa penasaran dengan rambutnya, beberapa kali Senja mendapati ia sedang menatap rambutnya, kagum, jika Senja dapat menyebutnya dengan kata-kata. Senja merasa hal ini sangat lucu, karena Xiao Mugi jelas-jelas mengatakan bahwa ia tidak menyukainya dan hampir selalu cemberut setiap ia berada di sekitar Senja.
"Aku tidak mengikutimu." Ia menyangkal. Membesarkan kedua matanya untuk menunjukkan bahwa ia serius.
"Baiklah, baiklah…" Senja melambaikan tangannya dan menyandarkan wajahnya ke atas meja lagi.
"Kau tidak menjawab pertanyaanku." Kali ini Xiao Mugi tidak mendorong lengan Senja, tapi ia menarik seuntai rambut Senja.
