Senja membayangkan dirinya sedang menyulam dan ia langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Bayangan itu lebih mengerikan dibandingkan dengan pelajaran ilmu berpedang dari Xiao Tianyou. Kesabaran yang dibutuhkan untuk melakukan itu adalah sesuatu yang Senja yakini bahwa ia tidak memilikinya.
"Tidak… itu bahkan lebih mengerikan…" Senja meratap.
"Jika kau berpikir bahwa itu mengerikan, maka cepat bangun dan berhenti merengek." Suara Xiao Tianyou terdengar di dalam kamar saat ternyata pria itu sedang melangkah masuk.
Bibi Hu dengan cepat berdiri dan berlutut untuk memberikan hormat. Xiao Tianyou melambaikan tangannya dan memintanya untuk pergi dan Bibi Hu melakukannya dengan cepat.
Tidak lama setelah itu, suara pintu yang ditutup dapat terdengar dengan jelas.
"Jadi, sampai kapan kau akan berbaring disana?" Xiao Tianyou menatap rendah ke arah Senja sambil berdiri di sebelah tempat tidurnya.