Pelayan itu dengan linglung menatap pintu yang telah tertutup itu dan ketika ia mendengar suara –suara cabul dari dalam ruangan, ia pergi dengan cepat. Pelayan itu tidak lagi memikirkan tentang pintu yang terbuka itu.
Namun Senja dan Xiao Tianyou yang berada di dalam ruangan, mereka membeku ketika suara desahan yang memuakkan dari dua sosok di atas kasur berlanjut dan terus mengganggu telinga mereka.
Mereka berdiri hanya berjarak beberapa meter dari tempat tidur, dengan hanya sebuah pembatas yang berdiri di antara mereka untuk menghalangi agar mereka tidak terlihat.
Xiao Tianyou mengumpat di dalam hatinya karena menjadi sangat bodoh. Ia benar-benar membiarkan Senja ikut bersamanya. Ia tidak tahu apa yang ia pikirkan sebelumnya dalam waktu yang sempit itu. Entah kenapa gadis ini selalu saja menantang, dan ia tergoda untuk menetahui sampai sejauh mana batasannya. Tapi, tentu saja nalurinya sangat salah!