"Senja." Tetua Dam memperingatkan Senja karena merasa gelisah. Tentu saja ia tidak akan membiarkan siapapun melukai cucunya, jika keadaan yang sudah buruk ini menjadi semakin buruk, ia akan bertarung dengan Ketua Mo.
Ketika Senja mendengar Kakeknya memanggil dengan kegelisahan yang terlihat jelas ia hanya memberikannya tatapan meyakinkan dan senyuman lebar kemudian kembali ke penjaga yang membawa pelayan-pelayan itu masuk tadi.
"Ada seseorang yang menyogok mereka. Temukan buktinya di dalam kamar mereka masing-masing!" Senja secara langsung memberikan perintah kepada penjaga itu untuk mencari bukti di kamar mereka.