Chereads / Menikahi Simpanan Ayahku / Chapter 7 - Keromantisan Pengantin Baru

Chapter 7 - Keromantisan Pengantin Baru

Setelah melewati malam yang menggairahkan Andrew dan Clarissa masih terbaring di ranjang pengantinnya. Entah sampai berapa kali mereka berdua melakukan aktivitas panasnya. Andrew membuka matanya, mendapati istrinya tidur dipeluknya. Dia mulai melepaskan pelukan Clarissa dengan pelan. Lalu turun ke dapur, menyiapkan sarapan pagi untuk istrinya. Sebenarnya sarapan sudah siap di meja makan, hanya saja Andrew ingin melakukannya di hari pertama setelah pernikahannya. Dia kembali ke kamarnya membawa sepiring sandwich dan 2 gelas susu.

"Sayang ... Bangunlah, sarapanmu sudah siap." Andrew mulai meremas dada Clarissa untuk menggoda agar segera bangun.

"Mas ... " Clarissa mendesah dengan suara sangat sexy.

"Ayo bangunlah. Atau aku akan menyuapimu dengan mulutku." Ancam Andrew pada istrinya.

Clarissa hanya membungkus tubuhnya dengan selimut, lalu beranjak ke sofa dimana Andrew sudah menyiapkan sarapannya. Clarissa terlihat sangat menikmati sandwich buatan Andrew. Sampai dia kalap memakannya. Andrew tersenyum menatap istrinya yang lahap, sampai sekitar bibirnya belepotan saus. Dilihatnya sangat menggoda, Andrew mulai menjilati seluruh saus di bibir Clarissa sampai bersih. Dia tarik selimut yang menutupi tubuh istrinya. Andrew merasakan sentuhannya basah di antara kedua paha Clarissa.

"Sayang apa kamu ingin lagi?" katanya sambil menciumi leher juga dadanya.

"Sentuhan mu sangat menggairahkan Mas, aku sudah tak tahan lagi," Clarissa merintih dipenuhi nafsu yang menggelora.

Tanpa menunggu lagi, Andrew langsung melesatkan kejantanannya ke dalam area inti mikik istrinya. Suara erangan kenikmatan memenuhi seluruh ruangan. Clarissa mendesah dibawah tubuh Andrew.

Permainan pagi ini berlangsung lebih lama. Andrew mengeluarkan cairan kenikmatannya di rahim Clarissa. Permainan diakhiri di kamar mandi dengan tambahan 1 ronde lagi. Wajah Andrew terlihat puas, dengan kenikmatan yang Clarissa berikan. Mereka berdua menghabiskan 2 hari cutinya, dengan permainan panas di atas ranjang.

Andrew dan Clarissa menjadi pasangan pengantin baru yang sangat serasi. Keduanya terlihat sangat bahagia. Belum lagi menjadi asisten pribadi Andrew, membuat mereka berdua lengket seperti perangko. Dimana ada Andrew disitu ada Clarissa. Andrew sedikit demi sedikit mulai jatuh cinta kepada istrinya.

"Sayang... kamu tak ingin honeymoon bersama suamimu ini," tanya Andrew pada Clarissa.

"Asalkan selalu bersamamu, rasanya setiap hari seperti honeymoon buat aku." Clarissa mengecup bibir suaminya, kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Aku takut kamu nanti bosan jadi istriku." Andrew memperlihatkan ekspresi wajah yang menyebalkan.

"Jangan menggodaku Mas, pekerjaannya tidak akan selesai-selesai," ucap Clarissa.

Setelah selesai mereka akan pulang. Namun sebelum pulang, Andrew ingin mengajak Clarissa makan malam romantis. Clarissa begitu senang mendengar ajakan suaminya.

"Mas ... Terimakasih atas perhatianmu selama ini. Aku harap Mas Andrew juga mencintaiku," ucapnya sambil memeluk Andrew.

Sebenarnya, Andrew memang mencintai Clarissa. Hanya saja Andrew takut, dia tidak bisa menerimanya. Karena tidak bisa dipungkiri, Andrew adalah anak dari seorang pria yang menjadikannya sebagai Simpanan.

"Mas Andrew. Kenapa jadi melamun?" tanya Clarissa.

"Tidak Sayang. Aku hanya memikirkan dirimu saja," ucapnya berbohong.

"Apa Mama dan Papa Mas Andrew tahu kalau kita sudah menikah?" Clarissa penasaran.

"Tentu saja tahu, aku sudah meminta ijin sehari sebelum kita sah." Andrew menatap istrinya dengan rasa bersalah.

"Sayang ... Apapun yang terjadi nanti, jangan pernah kamu berpikir untuk meninggalkan aku. Kumohon berjanjilah." Andrew memohon dengan muka memelas.

"Aku berjanji, Mas. Apapun yang terjadi aku akan selalu bersamamu." Clarissa tersenyum menatap suaminya.

Andrew memeluk Clarissa dan membawanya pulang. Sampai di rumah, Clarissa tak bisa langsung tidur. Banyak tugas kampus yang harus diselesaikan.

"Sayang ... Apa masih lama?" tanya Andrew.

"Sebentar lagi Mas, soalnya besok sudah harus dikumpulkan. Ini juga masih ada yang belum selesai," jawab Clarissa sambil memandangi suaminya yang sejak tadi sudah menunggu.

"Mau aku bantu?" tanya Andrew dengan tatapan menggoda.

"Tolong dibantu Mas. Tangan Clarissa capek," keluh wanita yang masih duduk di depan layar komputer itu.

"Sini biar aku pijat," ucap Andrew.

Andrew mulai duduk di samping istrinya, lalu memijit jari-jarinya. Andrew begitu pengertian. Terkadang tanpa meminta, dia sering membantu Clarissa mengerjakan tugas-tugasnya.

*******

A.H Architect

Pagi ini Andrew dan Clarissa disibukkan dengan persiapan meeting. Clarissa menyiapkan kontrak kerja, sedang Andrew menyiapkan beberapa desain yang akan dipresentasikan nanti siang.

Tanpa mengetuk pintu Sandra langsung masuk ruangan dan memeluk Andrew.

"Apa-apaan kamu Sandra? Jaga kelakuanmu!" Andrew mendorong Sandra untuk melepaskan pelukannya.

Clarissa yang mendengar keributan di ruangan suaminya, langsung beranjak ke ruangan Andrew.

"Ada apa Mas? Sampai berteriak seperti itu," tanya Clarissa.

"Ini lho Sayang, ada wanita yang datang tiba-tiba main peluk," jawab Andrew sambil melirik ke arah wanita yang baru saja datang.

"Apa-apaan Andrew? Apa kamu melupakan apa yang pernah kita lakukan?" tanya Sandra geram.

"Siapa dia Mas?" tanya Clarissa.

"Dia dulu sahabat dekat mantan kekasihku, namun dia ingin merebut suami sahabatnya sendiri. Bahkan merencanakan hal jahat pada keluarganya," jelas Andrew.

"Tutup mulutmu Andrew. Memangnya siapa wanita ini? Kamu bisa membicarakan hal itu didepannya," ucap Sandra penuh amarah.

"Dia adalah istriku, Clarissa," jawab Andrew.

Sandra terlihat kaget mendengar Andrew sudah menikah. Padahal dia berpikir, ingin mendekati Andrew lagi dan memanfaatkannya. Dalam kemarahan Sandra meninggalkan ruangan dengan membanting pintu.

"Apa hubunganmu dengannya, Mas?" Clarissa semakin penasaran dengan masa lalu suaminya. Dia merasa tak cukup mengenal sosok lelaki yang sudah menikahinya.

"Dulu aku mempunyai kekasih bernama Melissa, awalnya hubungan kami baik-baik saja. Namun aku justru mengkhianatinya, dia meninggalkan aku. Setelah beberapa tahun, Melissa memberikan aku undangan pernikahannya. Saat aku di pesta, Sandra yang mengaku sahabat Melissa merencanakan hal jahat pada sahabatnya itu. Dengan bodohnya, aku selalu membantunya. Namun semua rencana kami gagal. Karena frustasi aku minum-minum dengan Sandra dan kami menghabiskan 1 malam bersama. Sejak itu dia sering menggangguku," jelas Andrew.

"Apa sekarang Mas Andrew masih mencintai Melissa?" tanyanya.

"Entah itu cinta, rasa bersalah atau penyesalan. Aku sendiri tidak tahu. Yang jelas sekarang aku hanya ingin bersamamu." Andrew mendekati Clarissa dan mencium keningnya.

Clarissa tersenyum menatap suaminya. Dia menghargai kejujuran Andrew.

"Mas ... Aku berjanji akan menerima semua tentangmu, termasuk masa lalumu ." Clarissa memeluk suaminya dengan penuh cinta.

Dalam hati, Clarissa sangat penasaran siapa sosok Melissa itu. Dia yakin Andrew masih mempunyai rasa cinta untuknya.

"Sayang ... Kamu melamun?" tanya Andrew.

"Aku hanya penasaran, siapa sosok wanita yang membekas di hatimu itu?" Clarissa menatap lekat wajah lelaki yang masih memeluknya itu.

"Yang jelas sekarang Melissa sudah hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Bahkan aku tak pernah sebanding dengan suaminya." Andrew terlihat sedih menceritakannya.

"Jangan berkata seperti itu. Di mata Clarissa, Mas Andrew sangat berharga." Clarissa bisa merasakan betapa terlukanya Andrew kehilangan Melissa.

"Mungkinkah aku bisa bertemu Melissa?" tanyanya.

"Setiap tahun ada acara di perusahaan suami Melissa. Perusahaan kita selalu mendapat undangan. Kita bisa datang bersama, aku akan mengenalkannya padamu," jawab Andrew.

Clarissa begitu senang mendengar perkataan Andrew. Paling tidak dia memiliki harapan, untuk bisa bertemu dengan seorang wanita, yang membuat Andrew hidup dalam penyesalannya.

Happy Reading