Chereads / Menikahi Simpanan Ayahku / Chapter 14 - Makan Malam Keluarga

Chapter 14 - Makan Malam Keluarga

Andrew masih belum percaya tentang takdir yang telah dilewatinya. Bayangkan saja, menikahi sepupu Randy secara otomatis Andrew menjadi kerabat jauh Melissa. Saat masih memikirkan ketidakpercayaan yang terjadi dalam kisah cintanya, Clarissa membuyarkan lamunannya.

"Mas, besok kita mendapat undangan makan malam keluarga bersama Kak Randy," ucap Clarissa dengan semangat.

Andrew tak menjawabnya, dia masih memikirkannya. Kalau dia menerima undangan itu, berarti Andrew akan bertemu dengan mantan kekasihnya lagi.

"Mas Randy bilang mumpung kita masih di Solo," lanjut Clarissa.

Clarissa memandang lelaki yang resmi menikahinya itu.

"Sayang, apa kamu tak masalah makan malam bersama mantan kekasih Suamimu?" tanya Andrew.

"Aku sudah mengatakannya Mas, aku percaya dengan Mas Andrew. Selain itu, Kak Melissa adalah sosok yang sangat baik. Bahkan pertama aku bertemu dengannya, aku sudah mengaguminya." Clarissa menjelaskan bahwa tak akan ada kecanggungan di antara mereka.

"Akan ku ikuti keinginanmu, tapi dengan syarat." Andrew menatap lekat pada istrinya.

"Apa itu, Mas?" tanya Clarissa.

"Puaskan aku malam ini." Andrew tersenyum menyeringai menggoda Clarissa.

Clarissa sangat mengerti dengan syarat yang diajukan Suaminya. Sudah beberapa hari mereka memang tidak melakukan hubungan suami istri. Clarissa melepaskan pakaian satu persatu, menyisakan bra dan celana dalamnya saja. Dia pun berjalan menghampiri Andrew, lalu duduk di pangkuannya.

"Kenapa tak kau lepaskan semuanya?" Tanya Andrew dengan tatapan yang menggairahkan.

"Tidak menyenangkan jika aku melepaskannya sendiri," jawabnya dengan senyuman menggoda.

Sebelum melepaskan bra yang dipakai oleh istrinya, Andrew mempermainkan dulu isi dibalik bra itu. Mulai dari menyentuhnya lembut dengan bibirnya, meremasnya sedikit kasar dan menggigit ujungnya. Clarissa menjerit kesakitan dengan gigitan kecil itu. Waktu selanjutnya, Andrew melemparkan bra dan menarik celana dalam Clarissa dengan cepat. Ditatapnya seluruh bagian tubuh wanita yang telanjang di depannya itu.

"Apa yang Mas Andrew lihat?" tanya Clarissa di tengah permainannya.

"Ini yang aku lihat." Jawab Andrew sambil memainkan lidahnya di bagian inti Clarissa.

"Ahhhh ... " Desahan inilah yang selalu membuat Andrew tak berdaya.

Tak ingin mendengar desahannya yang semakin membuatnya bergairah, Andrew langsung menciumi bibir Clarissa. Lidahnya mulai bermain lincah di dalam mulut Clarissa. Setelah puas dengan permainan lidahnya, Andrew berganti menyusuri setiap lekuk tubuh yang sangat cantik ini.

"Sepertinya Mas Andrew hanya ingin mempermainkan aku," ucap Clarissa di tengah gairah yang tak kunjung mendapatkan pelepasan.

Clarissa langsung membalikan posisinya, dimasukannya benda pusaka milik Andrew ke dalam mulutnya. Menghisapnya, menjilatinya dan mempermainkan sesuka hatinya. Andrew berulang kali mendesah dan mengerang karena permainan istrinya. Semakin lama Andrew semakin tak bisa menahannya. Ditariknya Clarissa hingga berada di bawah tubuhnya. Andrew langsung menghujam Clarissa dengan gairah yang memuncak. Tak menunggu lama, Andrew sudah memuntahkan benih cinta mereka ke dalam rahim istrinya. Andrew jatuh di atas tubuh Clarissa. Permainan panas itu belum berakhir, Andrew melakukannya sepanjang malam sampai dia merasa puas. Malam itu Clarissa benar-benar memuaskan Suaminya. Andrew pun tersenyum menatap istrinya yang tertidur lelah memeluknya.

"Terimakasih Sayang, kau benar-benar memuaskanku malam ini." Andrew mengecup keningnya dan tertidur di sampingnya.

***

Randy terlihat gelisah menunggu seseorang di restoran The Java Hotel Solo.

"Dimana kedua bocah itu? Waktu sarapan sudah hampir lewat namun batang hidungnya belum kelihatan." Randy terlihat kesal dan emosi.

Di pintu masuk restoran Clarissa dan Andrew datang dengan terburu-buru. Melihat ekspresi Randy, mereka berdua sedikit takut.

"Maaf Kak, kami terlambat," ucap Clarissa dipenuhi rasa bersalah.

"Cepatlah ambil makanan kalian dan kembali kesini," ucap Randy ketus.

Andrew dan istrinya mengambil beberapa makanan yang sudah disiapkan untuk tamu-tamu hotel. Lalu mereka kembali duduk, dan menikmati sarapannya di meja yang sama dengan Randy.

"Berapa ronde yang kalian lakukan, hingga terlihat lelah begitu?" Pertanyaan Randy membuat pasangan itu tersedak makanannya sendiri.

"Tak usah kaget begitu, aku juga pernah jadi pengantin baru," ucap Randy menggoda mereka.

"Kak Randy bikin kita malu saja," tutur Clarissa.

"Jangan lupa nanti malam, acara makan malam itu khusus untuk menyambut kalian menjadi anggota keluarga baru," jelas Randy.

"Kami pasti akan datang," jawab Andrew sambil tersenyum ramah.

Mereka bertiga mengobrol seperti keluarga yang lama tidak berjumpa. Hubungan Andrew dengan Randy juga semakin membaik. Andrew memandang istrinya, yang terlihat seperti menemukan kebahagiaan baru dalam hidupnya. Randy begitu perhatian terhadap Clarissa, terlihat dia sangat menyayanginya. Mungkin karena bernasib yang sama, Randy dan Clarissa sama-sama yatim piatu. Seolah telah menjadi kutukan dalam keluarga besar mereka. Ketika Randy harus kehilangan kedua orangtuanya, dalam sebuah kecelakaan saat melakukan perjalanan bisnis. Sedangkan Clarissa mendapati Papanya meninggal karena serangan jantung dan Mamanya bunuh diri karena tak sanggup menerima kepergian suaminya. Dua keluarga yang bernasib tragis.

Malam harinya di The Java Restaurant

Randy yang terlihat antusias dengan makan malam kali ini, sudah mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Bahkan koki utama hanya di bolehkan melayani keluarganya, khusus malam ini.

Randy datang bersama Mariana, Melissa dengan David, ada Adrian yang terlihat bersama Lidya kekasihnya, dan yang terakhir tamu istimewa malam ini Andrew dan Clarissa datang terakhir.

"Selamat datang di keluarga besar kita, adik sepupu," sapa Randy menyambut Andrew dan Clarissa.

"Terimakasih Kak Randy atas undangannya. Aku sangat bahagia bisa di terima di keluarga ini," balas Andrew dengan senyuman yang tulus.

Randy pun mengenalkan Clarissa pada anggota keluarga yang lainnya. Clarissa terlihat senang dan bersemangat dengan perkenalan itu.

"Kak Melissa, boleh tidak kapan-kapan aku main ke rumahmu?" tanya Clarissa.

"Tentu saja boleh. Kau memanggilku Kakak? Aku jadi merasa menjadi tua." Jawaban Melissa membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

"Sadarlah Nyonya, kau sudah memiliki 2 anak," sindir David pada istrinya.

Melissa tak menjawab, namun malah mencubit paha David. David pun memegang tangan Melissa, dan mengarahkannya ke benda keras di atas pahanya.

"Cubitlah disini pasti lebih menyenangkan," bisik David di telinga Melissa sambil tersenyum menggodanya.

"Dasar mesum." Melissa tak menyadari kalau mereka semua sedang memperhatikannya.

"Siapa yang kau sebut mesum Melissa?" tanya Mariana penasaran.

"Tidak Kak. Aku hanya asal bicara." Jawabnya kesal karena malu dengan ucapannya sendiri.

Mereka semua jadi menatap Melissa penuh tanya. Clarissa juga tak berhenti menatap wanita yang dikaguminya itu. Andrew hanya diam tanpa suara, dia masih merasa canggung terhadap keluarga barunya itu. David hanya senyum-senyum melihat istrinya yang salah tingkah.

Acara makan malam telah berakhir. Semua pasangan telah kembali ke kediaman masing-masing. Tinggallah Clarissa dan Andrew yang masih tinggal di hotel. Clarissa terlihat senyum-senyum sendiri, mengingat kelakuan Melissa yang sangat lucu.

"Kenapa senyum-senyum sendiri Sayang?" tanya Andrew.

" Ternyata selain cantik, Kak Melissa itu lucu dan menggemaskan. Kalau Mas Andrew tak keberatan, bolehkah aku dekat dengannya?" tanya Clarissa.

"Aku tak mungkin bisa melarangmu, Melissa adalah bagian dari keluargamu," jawabnya.

"Terimakasih Mas atas pengertian mu." Clarissa memeluk suaminya dan merasakan kehangatan yang selalu dirindukan nya.

Happy Reading