"Aku tidak percaya pada sebuah kebetulan. Takdir tidak mungkin sekonyol ini kan?" - Rayhan Wardana.
****
Rayhan kembali terbangun setelah tanpa sadar tertidur di rumah lamanya. Rumah yang terletak di dalam gang kecil serta lingkungan yang kumuh.
Rasanya lelah sekali, Rayhan merasa tubuhnya sangat lelah walaupun ia baru saja bangun dari tidurnya. Tempat kotor dan juga berdebu sama sekali tidak membuat Rayhan merasa tidak nyaman, justru setelah menangis sekarang perasaannya menjadi lebih baik. Pikirannya yang keruh juga menjadi lebih jernih.
Sebuah kebetulan tidak mungkin terjadi. Setelah sebelumnya ia merasa jika William mungkin saja adalah kakaknya yang telah meninggalkannya tapi sekarang mungkin jika ia hanya terpengaruh oleh rasa rindunya.
Walaupun mereka memiliki golongan darah yang sama, walaupun ia melihat William berada di panti jompo waktu itu, tapi tidak mungkin jika William kebetulan adalah kakaknya yang telah meninggalkannya, semua itu terlalu tidak masuk akal.