"Hatiku sangat sakit Rose..." Rayhan menghela nafas berat, menahan air matanya ketika harus meletakan bingkai foto dirinya bersama dengan Rose kedalam sebuah kotak, bersama dengan barang-barang lain pemberian dari Rose.
Suara ketukan pintu membuat Rayhan segera meletakan kotak yang tadi dipegangnya di bawah kolong tempat tidurnya.
"Sarapannya sudah siap." Ucap Isabella memberitahu diambang pintu.
Rayhan tidak menanggapi Isabella, hanya beranjak malas dari tempat tidurnya dan melangkah melewati Isabella begitu saja.
"Ada apa dengannya?" Isabella bergumam bingung setelah menyadari perubahan ekspresi Rayhan yang terlihat menggelap.
Tapi Isabella tidak perduli dengan apa yang membuat Rayhan menjadi seperti itu karena mereka hanya dua orang asing yang kebetulan bertemu semalam dan hari ini orang asing itu membuatnya menjadi pembantu sehari.
Rayhan sudah duduk di kursi meja makan sementara Isabella baru tiba dan langsung duduk dihadapan Rayhan.