"Sudah aku bilang kan jangan buang waktuku..."
Rose tertegun, masalahnya punggung ini terasa tidak asing baginya dan suara pria itu semakin terdengar seperti seseorang yang sangat ia kenal.
"William..."
"Apa?"
"Kamu benar William?" Rose terkejut ia baru akan menarik diri untuk memastikan apa pria ini benarlah suaminya namun pria itu tidak mau melepaskannya.
"Oh ayolah sayang... Berhenti mempermainkan ku. Aku tahu itu pasti kamu bukan? Suaramu dan punggung mu itu sangat aku kenali."
Pria itu tidak menjawab, tapi Rose juga tidak bisa berbicara lagi karena syuting telah di mulai.
Selesai syuting Rose tidak mengijinkan pria itu pergi, ia menahan langkahnya pria itu dengan menghalangi jalannya.
"Minggir."
"Tidak mau!"
Rose baru akan menyentuh wajah pria itu, ia ingin melepaskan kacamata pria itu namun pria itu menahannya.
"Tanganmu berlumpur,"
"Ini hanya lumpur, kita bisa mencucinya. Aku hanya memastikan jika kamu adalah William, suamiku."
"Bagaimana jika aku tidak mau?"