"Dia ingin aku meninggalkanmu dan membiarkan mu menikahinya jika aku ingin mendapatkan maafnya."
Rose tentu saja syok mendengar apa yang William ceritakan.
Rayhan terus menerus menjadikannya sebagai alat untuk balas dendam, Rayhan seakan tidak memikirkan lagi perasaannya, semua kebaikan yang dilakukan Rayhan selama ini terasa pamrih dan ia harus membalas budi tanpa perduli apapun yang terjadi.
"Jangan marah... Rayhan hanya sedang erasa frustrasi. Dia akan segera menyadari jika permintaannya salah." Ucap William menenangkan, sekarang ia menyesal karena telah menceritakan tentang ucapan Rayhan kepada Rose.
"William... Aku hanya tidak habis pikir. Kamu bahkan tidak sepenuhnya bersalah, kamu meninggalkannya karena terpaksa. Aku tidak tahu kenapa sangat sulit mendapatkan kedamaian dalam kehidupan ini, hanya karena Rayhan merasa sakit hati padamu, aku dan anak-anak ku menjadi korbannya." Ucap Rose yang semakin tampak emosional.