Operasi yang Alena jalani berjalan sesuai jadwal. Rose dan William bergantian mengecup pipi Alena sebelum perawat memindahkannya.
Mereka kemudian mengikuti kemana Alena di bawa. Ke sebuah ruang operasi yang tidak dapat di masuki oleh mereka.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja." Ucap William, ia memeluk Rose erat dan menenangkannya.
"Putri kita masih terlalu kecil untuk menghadapi semua pisau bedah itu... Aku selalu menjaganya selama ini, aku memberikannya asupan makanan yang bernutrisi, aku memperhatikan setiap tingkah lakunya dan Alan. Aku tidak ingin kehilangan momen apapun tentang mereka dan aku bahkan selalu berhati-hati agar ia tidak pernah terluka, tapi kenapa penyakit itu malah datang menghampiri putriku... Kenapa harus Alena kita?" Rose menangis terisak. Mimpinya sangat mempengaruhinya sehingga ia terus merasa takut akan kehilangan Alena.