"Jika Daddy pulang, apa kalian mau menerima Daddy kembali?" Tanya William penuh harap.
Ia menatap kedua anaknya, Alan dan Alena secara bergantian, mereka terlihat berpikir sekarang.
Tapi berbeda dengan perkataan mereka sebelumnya, Alan dan Alena justru terlihat murung.
"Paman, Alena mau melihat mommy."
Alena meninggalkan buburnya yang masih belum habis dan melangkah ke kamar Rose.
"Daddy tidak mungkin kembali." Ucap Alan sebelum ikut meninggalkan William.
William menundukkan kepalanya, menekan tengkuknya ketika kepalanya tiba-tiba terasa pusing karena rasa sesak dalam dadanya.
Kedua anaknya terlihat tidak lagi memiliki harapan untuk kedatangannya.
Tapi William tidak mau berlarut-larut, ia harus menguatkan hatinya untuk dapat membuat keluarganya kembali utuh.
William kemudian memasuki kamar Rose dengan membawa semangkuk bubur beserta obatnya, ia meletakan buburnya diatas meja lalu memastikan suhu badan Rose sudah tidak lagi begitu tinggi.
