"Rumahnya sangat indah, terima kasih banyak." Ucap Rose pada Rayhan yang sudah membantunya menemukan rumah untuk ia tinggali bersama kedua anaknya.
"Aku akan sering merindukan kalian. Tidak akan ada dua keponakan ku yang menggemaskan yang akan lari di pagi hari dan mengacaukan tempat tidurku." Ucap Rayhan bersedih.
Rose tersenyum pelan. "Kamu bertingkah seolah aku pindah jauh. Dari rumah ini aku masih dapat melihat gedung apartemen mu."
"Tetap saja, kamu akan membiarkan kedua anakmu itu lari ke gedung apartemen ku setiap paginya. Jangan gila Rose."
"Ya habis mau bagaimana lagi, kita tidak mungkin tinggal bersama."
"Tentu saja kita bisa tinggal bersama jika saja kamu mau menikah denganku."
"Menikahlah dengan pohon apel disana." Gurau Rose yang langsung meninggalkan Rayhan yang masih sibuk merakit ayunan untuk ke dua keponakannya yang sekarang sudah berusia dua setengah tahu.