Rini masih mencoba menahan rasa kesal di dadanya seraya berjalan mengikuti Rayhan yang saat ini sudah menurunkan gadis asing yang tidak pernah ia kenal keatas kursi meja makan.
"Sebaiknya kita kedokter saja." Usul Rayhan, ia merasa sangat khawatir dengan Isabella, terlihat jelas dari raut wajah Rayhan sekarang sehingga membuat Isabella merasa bersalah.
"Aku baik-baik saja Ray."
"Kamu yakin?"
Isabella mengangguk untuk meyakinkan Rayhan.
Rayhan hanya dapat mendesah pelan, wajah Isabella yang mendongak menatapnya terlihat sangat menggemaskan hingga tanpa sadar tangan Rayhan bergerak mengusap lembut pipi Isabella.
"Katakan padaku jika kakimu merasa sekamin sakit." Ucapnya lembut.
Sekali lagi Isabella hanya dapat mengangguk, ia sangat tersentuh dengan sikap perhatian Rayhan terlebih karena belaian tangan Rayhan.
"Apa aku nyamuk disini?" Ucap Rini kesal. Ia tidak tahu siapa wanita asing itu tapi Rayhan sangat perhatian kepadanya dan itu membuat Rini merasa sangat cemburu.